Dilansir BBC dan AFP, bom tersebut meledak di distrik Rodat, sebelah timur Provinsi Nangarhar, dan menewaskan 20 orang, serta melukai 16 orang lainnya.
Juru bicara pemerintah provinsi, Attaullah Khogyani berkata, ledakan terjadi tepat di tengah kerumunan anggota Taliban, militer, dan warga sipil.
"Pelaku membawa bom dengan berjalan kaki, dan menuju kerumunan tersebut," tutur Khogyani dalam keterangan resminya.
Bom bunuh diri itu terjadi di tengah momen bersejarah di mana Taliban menyetujui gencatan senjata untuk kali pertama sejak 2001.
Masa damai yang berlaku sejak Jumat (15/6/2018) hingga Minggu (17/6/2018) tersebut dilakukan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Media-media setempat merilis foto maupun gambar yang memperlihatkan anggota Taliban dan pasukan pemerintah berpelukan dan berfoto bersama.
Dalam pernyataannya, Presiden Ashraf Ghani menyatakan harapannya kedua belah pihak memperpanjang gencatan senjata ini.
https://internasional.kompas.com/read/2018/06/16/22032001/bom-bunuh-diri-guncang-gencatan-senjata-dan-idul-fitri-di-afghanistan