Salin Artikel

Biografi Tokoh Dunia: Ferdinand von Zeppelin, Pencipta Pesawat Balon Udara

Pesawat menjadi penemuan mutakhir dalam mewujudkannya. Sebelum pesawat seperti yang kini dinikmati, balon udara berbentuk cerutu raksasa merajai langit di Jerman.

Sebuah pesawat udara Zeppelin pertama kali terbang pada 2 Juli 1900, kemudian kebutuhan masyarakat dan negara.

Ferdinand von Zeppelin menjadi sosok dibalik pesawat yang akhirnya tidak pernah lagi menghiasi langit dunia.

Awal kehidupan dan karier militer

Ferdinand Adolf Heinrich August Graf von Zeppelin lahir pada 8 Juli 1838 di Konstanz. Dia berasal dari keluarga bangsawan.

Ayahnya merupakan Mengteri Wurttemberg dan Hormarschall, Friedrich Jerome Wilhelm Karl Graf von Zeppelin dan ibunya, Amrlie Francoise Pauline.

Semasa kecilnya, dia tidak bersekolah tapi diajar oleh guru privat. Pada usia 15 tahun, Zeppelin pergi untuk masuk kes politeknik di Stuttgart.

Pada 1855, dia menjadi pelajar di sekolah militer di Ludwigsburg. Kemudian, perwira tentara di Wurttemberg dan dipromosikan menjadi Letnan pada 1858.

Kariernya terus meningkat hingga pada 1865, dia terpilih sebagai ajudan Raja Württemberg dan perwira staf umum. Setelah kritik atas penanganannya terhadap brigade kavaleri Prusia, dia dipaksa untuk pensiun dari Angkatan Darat dengan pangkat Jenderal.

Kamp balon

Ketika dia menjadi pengamat resmi Pasukan Uni selama Perang Sipil Amerika, dia mengunjungi kamp balon Thaddeus SC Lowe. Kunjungan tersebut menginspirasi minatnya pada aeronautika atau ilmu penerbangan.

Dalam catatan harian yang bertanggal 25 Maret 1874, dia menulis tentang ide pertamanya tentang balon kemudi besar. Sebuah pesawat yang juga dapat digunakan dalam peperangan.

Pada 1891, Zeppelin mulai fokus mewujudkan kapal udara itu dengan menyusun material dengan kerangka dari alumunium dan dibungkus dengan kain, mesin serta baling-baling udara.

Setelah banyak melewati masalah pendanaan, bahan yang tepat dan dukungan di pemerintahan, Zeppelin membangun pesawat udara pertamanya yang kaku, LZ 1, pada 17 Juni 1898.

Pada 2 Juli 1900, Zeppelin melakukan penerbangan pertama dengan LZ 1 di atas Danau Konstanz dekat Friedrichshafen di Jerman selatan. Penerbangan tidak sepenuhnya sukses dan  Zeppelin terpaksa menghentikan pekerjaannya untuk sementara waktu.

Kaisar Wilhelm II lantas mencibirnya sebagai manusia paling bodoh di Jerman selatan.

Zeppelin tak menyerah. Kemudian, dia membangun kapal udara kedua dibuat dengan bantuan Raja Wurttemberg. Tetapi, uji coba tidak memuaskan ditambah armada yang rusak oleh angin di malam hari dan harus dibongkar.

Pesawat berikutnya, LZ 3, merupakan pesawat Zeppelin pertama yang sukses, penerbangan pertamanya pada 9 Oktober 1906 selama 25 jam.

Kapal udara yang kemudian dikenal dengan nama Zeppelin itu awalnya disambut dingin oleh masyarakat.

Namun sejak itu, dia mudah untuk mendapatkan pendanaan. Sebelum Perang Dunia Pertama, total 21 pesawat Zeppelin dibuat dan Asosiasi Penerbangan Jerman mengangkut 37.250 orang di lebih 1.600 penerbangan tanpa adanya insiden.

Secara total, lebih dari 100 pesawat Zeppelin digunakan dalam operasi Perang Dunia I.

Zepellin mencatat kapal terbang ini mampu mencapai ketinggian maksimal 1.700 meter di udara.

Layanan penumpang bertajuk Delag (Deutsche-Luftschiffahrts AG) kemudian didirikan pada 1910.

Tetapi Zeppelin meninggal sebelum mencapai tujuannya menyaksikan kapal udaranya terbang lintas benua.

Zeppelin meninggal pada 8 Maret 1917 di Girsberg.

Pesawat Zeppelin yang terkenal adalah Graf Zeppelin denga melakukan perjalanan keliling dunia pada 1929.

Pada 6 Mei 1937 menjadi akhir perjalanan dari kapal udara raksasa Zeppelin. Hidenburg terbakar secara tiba-tiba dalam waktu singkat.

Tragedi ini menyebabkan 13 penumpang, 22 kru, dan satu kru darat tewas, sedangkan yang sisanya mengalami luka bakar, sekaligus juga mengguncang kepercayaan publik terhadap sarana transportasi balon gas hidrogen raksasa.

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/28/15433911/biografi-tokoh-dunia-ferdinand-von-zeppelin-pencipta-pesawat-balon

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke