Salin Artikel

Bom Bunuh Diri di Kabul, Netizen Salahkan Pemerintah Afghanistan

Seperti diberitakan oleh AFP Senin (23/4/2018), para netizen itu menyalahkan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani yang dinilai gagal melindungi rakyatnya.

Seperti yang dituliskan pengguna Facebook bernama Ahmad Ahmadi. "Mereka (pemerintah) menahan orang, kemudian melepaskannya untuk membunuh warga sipil," kecamnya.

Pengguna Facebook lainnya menuliskan, ledakan tersebut terjadi di luar kantor pusat pendaftar pemilih jelang pemilu Oktober mendatang.

Pengguna bernama Aminullah itu berkata kalau pemerintah sengaja membuat kegaduhan agar bisa memperpanjang masa jabatan mereka.

"Cara untuk segera terbebas adalah dengan melakukan pemilu, dan menyingkirkan pemerintahan korup ini," kecam Aminullah.

AFP melaporkan, pemakaman untuk korban ledakan dilakukan beberapa jam pasca-kejadian Minggu (22/4/2081). Adapun sisanya dilaksanakan Senin ini.

Sebelumnya, pelaku menggunakan sabuk bom bunuh diri, dan menargetkan pusat registrasi pemilih di kawasan Dashte Barchi, Kabul Barat.

Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang juga melukai 119 orang itu.

Ledakan pada Minggu itu itu merupakan serangan keempat yang menyasar lokasi pendaftaran pemilih dalam sepekan terakhir.

Juru bicara Komisi Pemilihan Independen (IEC), Shafi Jalali berujar, ledakan itu tidak akan sampai mengganggu persiapan.

"Kami telah berkoordinasi dengan pasukan keamanan hampir setiap hari. Mereka telah meyakinkan kami bakal menyediakan pengamanan," kata Jalali.

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/23/15372451/bom-bunuh-diri-di-kabul-netizen-salahkan-pemerintah-afghanistan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke