Salin Artikel

Ayah Cium Menantu Perempuan, Tradisi Pernikahan di China Ini Dikecam

Dilansir dari dari South China Morning Post, Kamis (1/3/2018), aksi mertua pria mencium menantu perempuan di upacara pernikahan merupakan bagian dari tradisi di Yancheng, provinsi Jiangsu.

Namun, banyak masyarakat meminta agar warga meninggalkan tradisi upacara pernikahan yang sudah kuno tersebut.

Pengacara dari ayah dengan marga Bian mengatakan, kliennya hanya melibatkan diri dalam tradisi.

Dalam video pendek itu, Bian meraih pundak mempelai perempuan ketika keduanya berjalan menuruni panggung pada acara resepsi.

Kemudian, dia mencondongkan tubuhnya ke arah menantunya tersebut dan berpura-pura menciumnya.

"Sesuai dengan adat Yancheng, Bian hanya melakukan tradisi untuk mencium pengantin perempuan," kata pengacara.

"Langkah itu untuk memenuhi harapan tamu perjamuan dan untuk menciptakan suasana bahagia, bukan benar-benar menciumnya," katanya.

He Linglong, pakar adat Yancheng mengatakan, tradisi ciuman tersebut berasal dari Kaisr Wanli pada Dinasti Ming (1573-1620) untuk menyatukan dua keluarga.

"Alasan yang paling mendasar, ayah dari mempelai pria merupakan otoritas tertinggi, dan keluarga mempelai perempuan sering khawatir apakah anak perempuan mereka harus tunduk pada wewenangnya," katanya.

"Untuk menghilangkan kekhawatiran itu, keluarga menerapkan praktik untuk membantu perempuan bergabung dalam keluarga barunya," tambahnya.

Spesialis kebudayaan Yancheng Wang Dengzuo mengatakan, tradisi harus disesuaikan dengan perubahan zaman. Menurutnya, masyarakat mesti meninggalkan kebiasaan usang yang dianggap tidak pantas.

"Tradisi pernikahan terus berubah. Kita seharusnya melestarikan yang positif dan meninggalkan yang buruk," ucapnya.

Pengguna internet di China mengecam perbuatan ayah mertua yang telah melewati batas.

"Masalahnya bukan apakah ciuman itu nyata atau pura-pura, tapi semuanya tidak bisa diterima," tulis seorang warganet.

Tradisi pernikahan di China kerap memicu perdebatan sengit dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Januari lalu, pengadilan di provinsi Anhui memberikan denda kepada tiga teman mempelai pria senilai 107.200 yuan atau Rp 233 juta sebagai kompensasi atas luka jatuh yang diderita pengantin.

Sebelumnya, mereka telah mengikat tangan dan kaki mempelai pria di upacara pernikahan pada Desember 2016.

https://internasional.kompas.com/read/2018/03/01/11191081/ayah-cium-menantu-perempuan-tradisi-pernikahan-di-china-ini-dikecam

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke