Salin Artikel

Mayat Pria Ditemukan di Lorong Kereta Bawah Tanah, Diduga Tewas Berbulan-bulan

Penemuan mayat itu terjadi terowongan kereta bawah tanah yang menghubungan New Delhi dengan stasiun Stadion Shivaji.

Diwartakan Hindustan Times Kamis (22/2/2018), staf Perusahaan Kereta Bawah Tanah Delhi (DMRC) mencium bau busuk ketika melakukan inspeksi rutin.

Ketika ditemukan, kondisi mayat itu mulai menyisakan tulang, dan diperkirakan meninggal sejak 4-5 bulan yang lalu.

"Jenazah itu ditemukan sekitar 300 meter dari stasiun," ujar petugas dari dinas keamanan kawasan industri (CISF) yang menolak dipublikasikan.

Adapun juru bicara DMRC berujar, jenazah itu ditemukan di sebuah lorong darurat yang tidak pernah digunakan setiap hari.

"Akses menuju ke area tersebut harus melalui lantai terbawah, dan terkadang sulit untuk dicapai," ujar juru bicara tersebut.

Karena itu, bagaimana jenazah pria itu bisa berada di sana masih menjadi misteri antara DMRC dan kepolisian.

Apalagi, untuk menuju ke sana, orang itu harus melalui tempat yang terlarang bagi masyarakat biasa.

Karena itu, Hindustan Times mengemukakan dua skenario jenazah itu bisa berada di sana tanpa seorangpun mengetahuinya selama berbulan-bulan:

1.Pencurian
Pria tersebut berhasil memasuki area terlarang itu untuk mencuri sesuatu. Ketika dia mencoba meraih palka lorong darurat, dia terjatuh dalam lubang dengan kedalaman 18 meter, dan tewas seketika.

2. Ulah Orang Dalam
Seorang pegawai DMRC yang punya akses ke sana mengundang seseorang masuk, membunuhnya, dan meninggalkan jenazahnya begitu saja.

Seorang polisi menjelaskan, mereka telah mengumpulkan contoh DNA, dan mulai menggelar investigasi untuk mengetahui apakah ada yang pernah kehilangan anggota keluarganya lima bulan terakhir.

"Jujur saja, sangat sulit memastikan bagaimana pria itu bisa masuk. Namun, begitu kami bisa mengidentifikasi siapa dia, segalanya bakal lebih mudah," ujarnya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/02/23/18001031/mayat-pria-ditemukan-di-lorong-kereta-bawah-tanah-diduga-tewas-berbulan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke