Salin Artikel

Kisah Staf Kantor Lembaga Amal Afghanistan Ketika ISIS Menyerang

Khan dan para pegawai lainnya terpaksa bersembunyi setelah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang Rabu (24/1/2018).

Kantor lembaga amal yang berbasis di Inggris itu mempunyai ruangan di bawah yang bisa dipakai berlindung jika saja kelompok radikal menyerang.

Adanya ruang bawah tanah itu menjadi keputusan yang paling disyukuri oleh Khan dan pegawai lain.

Sebab, mereka berhasil lolos. Meski, empat dari rekan mereka menjadi korban tewas serangan ISIS.

Adapun pemerintah Afghanistan menyatakan, total korban tewas mencapai lima orang, dan 26 lainnya terluka.

"Momen saat itu begitu mencekam. Saya dan teman-teman lainnya terjebak selama 10 jam dalam rasa takut," ujar Khan dilansir kantor berita AFP Kamis (25/1/2018).

Sedangkan pegawai lainnya, Mohammad Amin, bercerita dia berhasil keluar sesaat setelah serangan terjadi meski dalam keadaan terluka cukup parah.

"Kepala saya terkena serpihan roket. Sementara kaki saya terkena pecahan gelas," ujar Amin.

Amin melanjutkan, ketika dia dan satu temannya berhasil keluar, dirinya menerima pesan WhatsApp dari teman-temannya yang tengah bersembunyi di ruang bawah tanah untuk mendoakan mereka.

Sebab, di pesan tersebut, si teman bisa mendengar para penyerang berteriak-teriak mencari mereka.

"Saya bisa mendengar dua pelaku di lantai dua. Segera lapor ke pasukan keamanan," ujar si teman dalam pesan WhatsApp yang diterima Amin.

Serangan itu benar-benar mengerikan. Jujur, hingga saat ini saya masih tidak bisa mengingat bagaimana cara saya meloloskan diri," lanjut Amin kembali.

Lebih lanjut, akibat serangan tersebut, Save the Children menyatakan bakal menutup kantor merek di Jalalabad, dan menangguhkan misi mereka sementara.

"Kami mengutuk, dan merasa ngeri dengan serangan tersebut," ujar lembaga tersebut dalam pernyataan resminya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/01/25/19271951/kisah-staf-kantor-lembaga-amal-afghanistan-ketika-isis-menyerang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke