Salin Artikel

Kasus Penikaman Meningkat, Polisi London Salahkan Pengadilan

Kondisi itu membuat salah satu pejabatnya menyatakan terdapat sistem yang kurang benar di pengadilan maupun otoritas penjara.

Dilansir Sky News Selasa (23/1/2018), Asisten Komisaris Martin Hewitt berkata, selama sistem penegakkan hukum adalah terdakwa kasus penikaman hanya diancam dengan hukuman penjara dalam waktu lama.

Namun, lanjut Hewitt, vonis penjara tersebut tidak diimbangi dengan proses rehabilitasi kepada terdakwa.

Akibatnya, ketika bebas, pelaku tidak merasa jera, dan mengulangi perbuatannya.

"Petugas kami berusaha melakukan segala cara untuk menangkal kasus ini. Kami harus dibantu juga dari sektor peradilan," kata Hewitt.

Hewiit melanjutkan, selama di penjara, seorang pelaku harus menerima edukasi bahwa tindakannya sebelumnya tidak dibenarkan.

"Jadi, dia sudah siap untuk diterima di dalam komunitas," kata Hewitt kembali.

Sepanjang 2017, Scotland Yard, nama lain Kepolisian London, mencatat ada 80 orang tewas ditikam.

Jumlah korban tewas tersebut menjadi yang terbanyak dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Adapun kasus terakhir terjadi pada malam Tahun Baru (31/12/2017) di mana terjadi penusukan terhadap lima orang di seluruh kawasan London.

Tiga orang tewas di 31 Desember 2017. Sedangkan satu orang lainnya ditikam di Tahun Baru (1/1/2018).

Seluruh korban berusia di bawah 25 tahun. Dua korban masing-masing berusia 17 dan 18 tahun. Sementara sisanya berusia 20 tahun.

https://internasional.kompas.com/read/2018/01/23/20192351/kasus-penikaman-meningkat-polisi-london-salahkan-pengadilan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke