Salin Artikel

Forum Komunikasi Alumni PMKRI Kutuk Donald Trump soal Yerusalem

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indosia (Forkoma PMKRI) mengutuk keras langkah sepihak Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Forkoma PMKRI memandang, langkah sepihak itu merusak jalan pajang perdamaian yang selama ini dirintis di Yerusalem.

“Kami menyerukan kepada dunia internasional untuk mengakui keberadaban Yerusalem sebagai Kota Suci bagi Yahudi, Islam, dan Kristen,” kata Ketua Umum Forkoma PMKRI Hermawi Taslim dalam peryataan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/12/2017).

Ia mengingatkan kembali pernyataan Paus Fransiskus yang angkat bicara soal status Yerusalem sebelum Trump mengeluarkan kebijakan kontroversialnya.

Demi perdamaian di tempat itu, kata Sri Paus, semua pihak harus menghormati resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa yang menetapkan Yerusalem sebagai kota suci bagi tiga agama. Di kota itu, sejarah tiga agama besar ditorehkan.

Pelanggaran atas resolusi tersebut berpotensi menimbulkan konflik yang lebih luas, tidak hanya di timur tengah, tapi juga di dunia.

“Untuk masyarakat Indonesia, kami menyerukan segenap komponen bangsa untuk tidak terprovokasi dan tetap mempercayakan perjuangan diplomatik yang sedang dan akan dilakukan oleh Pemerintahan Jokowi,” kata Taslim

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia menggalang dukungan dari negara-negara Islam untuk menentang kebijakan Trump atas Yerusalem.

Baca: Indonesia Galang Dukungan OKI Menentang Kebijakan Trump atas Yerusalem

Hasil penggalangan dukungan itu, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan menggelar sidang di Istanbul, Turki, 13 Desember 2017. Presiden Jokowi bakal hadir dalam sidang tersebut.

"Kita komunikasi terus sehingga muncul tanggal 13 di di Turki, Istanbul itu," kata Presiden.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/09/20325281/forum-komunikasi-alumni-pmkri-kutuk-donald-trump-soal-yerusalem

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke