Salin Artikel

Rusia Sangkal Serangan Udara di Suriah Tewaskan Warga Sipil

"Pesawat milik Angkatan Udara Rusia tidak digunakan untuk menyerang desa Al Shafah," kata kementerian melalui sebuah pernyataan.

"Kami menyerang teroris di luar permukiman dan hanya menargetkan kelompok teroris internasional," tambahnya.

Dilansir dari Xinhua, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim target penyerangan selalu melewati pemeriksaan dan konfirmasi secara real time.

Pada Minggu (26/11/2017), Rusia menyebut ada enam bom TU-22M3 jarak jauh yang diluncurkan melalu serangan udara dengan target ISIS di provinsi Deir Al Zour, yang merupakan benteng dan daerah konsentrasi militan di lembah Sungai Eufrat.

Rusia juga mengklaim telah melakukan serangan sebanyak 530 kali di Suriah dan menghancurkan lebih dari 1.320 fasilitas teroris dalam tujuh hari terakhir.

Sejauh ini, 98 persen wilayah Suriah sudah dibebaskan dari militan ISIS.

Sebelumnya, serangan udara dan granat di dua kota berbeda di Suriah, menewaskan 57 orang, termasuk penduduk sipil, pada Minggu (26/11/2017) waktu setempat.

Informasi yang dirilis oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris (SOHR) itu menyebutkan, serangan dilakukan dua hari sebelum pembicaraan damai Suriah yang dipimpin PBB dilakukan pada Selasa (28/11/2017), di Jenewa, Swiss.

Diduga, serangan udara milik Rusia yang menargetkan kelompok ISIS di desa Al Shaafa, provinsi Deir Ezzor, Suriah, juga telah menewaskan  34 penduduk sipil di desa itu, termasuk anak-anak.

Al Shaafa terletak wilayah di timur lembah Sungai Eufrat, salah satu area yang ditempati ISIS.

Banyak korban lainnya menderita luka serius dan dalam kondisi kritis akibat serangan udara tersebut. SOHR menyebutkan korban tewas kemungkinan dapat bertambah.

https://internasional.kompas.com/read/2017/11/28/08024541/rusia-sangkal-serangan-udara-di-suriah-tewaskan-warga-sipil

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke