Tunangannya Beristri dan Beranak Dua, Gadis Kazakhstan Bunuh Diri

Danara Kaipova (20) ditemukan tewas gantung diri tak lama setelah mengetahui calon suaminya ternyata telah beristri dan memiliki dua orang anak.

Ibu kandung Danara yang amat terpukul mengatakan, putrinya sempat amat bahagia karena mengira sudah menemukan cinta sejatinya.

Danara sebelumnya "diculik" dari kampusnya di Kazakhstan pada musim panas lalu oleh pria kaya raya Birzhan Doshakaev (29).

Di Kazakhstan terdapat tradisi kuno di mana sang calon pengantin pria berpura-pura menculik calon istrinya.

Danara, kepada teman-teman dan keluarganya, mengatakan, dia amat mencintai Birzhan dan sangat ingin menikahi pria itu setelah dia dibawa ke kota Atyrau tempat kelahiran Birzhan.

Di kota itu pula, Danara diperkenalkan Birzhan kepada kedua orangtuanya. Semua berjalan lancar dan normal sehingga Danara bersedia untuk menikahi pria itu.

Saat itu Danara belum mengetahui jati diri Birzhan sesungguhnya. Semuanya terungkap empat bulan lalu ketika dia mengetahui Birzhan sudah menikah dan berencana menjadikannya istri muda.

Hati Danara amat hancur mendapati kenyataan itu. Tak mampu menanggung kesedihan, Danara akhirnya nekat gantung diri.

"Putri saya berulang kali mengatakan bahwa dia (Birzhan) memiliki orangtua yang baik dan dia amat bahagia. Saya memercayai Danara," kata Inzhu Kaipova, ibu kandung Danara.

"Danara mengira dia sudah menemukan cinta sejatinya. Namun, kini kami mengetahui bahwa dia sudah menikah dan memiliki dua anak," tambah Kaipova.

Kaipova mengatakan, keluarga Birzhan yang mengetahui rencana anak mereka dengan sengaja mempermalukan Danara.

"Dia sudah berbohong karena tak mengatakan telah memiliki istri dan dua anak," tambah Kaipova.

Sementara itu paman Danara, Altai mengatakan, dia akan pergi ke Atyrau untuk mengambil jenazah Danara.

"Saya juga akan melaporkan hal ini ke polisi," ujar Altai.

Meski secara resmi poligami merupakan hal ilegal di Kazakhstan tetapi belakangan menjadi populer.

Beberapa orang kaya Kazakhstan memang memiliki sejumlah istri sebagai sebuah simbol statusnya.

Sementara ada yang berpendapat poligami adalah cara bagi beberapa perempuan untuk keluar dari kemiskinan mereka.