Salin Artikel

Diungkap, Kekejaman di Dalam Kereta Tahanan Era Soviet

LONDON, KOMPAS.com - Amnesti Internasional (AI) mengungkapkan kekejaman yang dialami para tahanan Rusia di era Uni Soviet, saat mereka dipindahkan menggunakan kereta.

AI adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang fokus pada permasalahan hak asasi manusia.

Organisasi ini didirikan pada tahun 1961 di London, dan mengklaim telah memiliki lebih dari tujuh juta anggota yang tersebar di seluruh dunia.

Dalam laporan ini, AI mengaku telah bertemu dengan sejumlah tahanan di masa itu, dan mendengarkan cerita mereka.

Menggunakan kereta yang disebut Stolypin, masing-masing kompartemen dalam setiap gerbong ditempati hingga 12 tahanan.

Gerbong itu tak dilengkapi jendela dan bahkan tidak menyisakan ruang untuk mereka berbaring.

Perjalanan kereta tahanan tersebut bisa menempuh waktu berhari-hari, bahkan hingga berbulan-bulan.

Selama itu, pula para tahanan dipisahkan dari kontak dengan dunia luar.

Lamanya perjalanan tersebut terjadi karena kereta melintasi rute yang rumit dan tak biasa.

"Kami menempuh perjalanan berhari-hari tanpa ranjang, mengenakan satu-satunya pakaian yang melekat di tubuh kami," ungkap salah satu tahanan.

"Suhu di dalam bisa sampai 40 derajat celcius dan tak ada air sedikitpun, bahkan di toilet," tambahnya seperti diberitakan The Independent.

AI mengatakan, baik tahanan maupun pihak keluarga dan kuasa hukum sering kali tidak diberi tahu ke mana para tahanan dipindahkan.

Tahanan wanita tak jauh berbeda, mengingat hanya 46 dari 760 lembaga pemasyarakatan yang bisa menerima mereka.

Selama pemindahan, para tahanan juga dilarang memakai jam tangan. Mereka hidup tanpa cahaya dari luar, hingga tak bisa mengenali waktu.

"Setelah perjalanan yang bahkan bisa satu bulan lebih, mereka tiba di tempat tujuan yang sangat jauh dari keluarga."

Demikian dikatakan  Denis Krivosheev, Deputi Direktur AI Eropa dan Asia Tengah.

"Selama perjalanan mereka benar-benar terpisah dengan dunia luar. Para tahanan seolah hilang tanpa kabar."

"Secara hukum hal itu sama dengan penghilangan paksa," tambah Krivosheev.

Menurut dia, saat ini adalah momen yang tepat bagi Rusia untuk melepaskan diri dari sisa-sisa peninggalan gulag era pemerintahan Lenin dan Stalin.

"Mereka harus menghentikan praktik seperti ini dan memastikan para tahanan tetap mendapat perlakuan yang sesuai dengan hukum dan standar internasional," lanjut Krivosheev.

Kedutaan Rusia di London menolak berkomentar terkait laporan dari AI ini, dan mengarahkan kepada Badan Pemasyarakatan Federal Rusia, yang juga memberi reaksi tak berbeda. 

https://internasional.kompas.com/read/2017/10/26/17045881/diungkap-kekejaman-di-dalam-kereta-tahanan-era-soviet

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke