Apa yang Diucapkan Trump Soal Krisis Perdamaian di Ukraina?

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan pernyataan menyusul kekerasan yang kembali terjadi di wilayah Ukraina Timur dalam beberapa saat terakhir.

Presiden Trump mengaku akan bekerja untuk mewujudkan perdamaian di sepanjang perbatasan, bersama Ukraina, Rusia, dan pihak-pihak terkait.

Komitemen itu diungkapkan Trump dalam pembicaraan dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko.

Baca: Mobil Meledak, Komandan Pemberontak Ukraina Tewas

"Kami akan berkerjasama dengan Ukraina, Rusia, dan semua pihak terkait, demi tercapaikan perdamaian di sepanjang perbatasan."

Pernyataan Trump itu tertuang dalam siaran pers Gedung Putih yang dirilis Sabtu waktu setempat, atau Minggu WIB (5/2/2017), seperti dikutip Reuters.

Kekerasan yang kembali terjadi antara pemberontak yang didukung Rusia dan tentara Ukraina kini kembali pecah dan mencapai puncak tertinggi sejak pertengahan Desember lalu.

Kekerasan di Ukraina timur ini kembali pecah sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan Trump melalui sambungan telepon, di kali pertama Trump masuk ke Gedung Putih.

Poroshenko berkeras pertempuran yang didalangi Rusia itu harus dijadikan pertimbangan untuk melanjutkan sanksi AS dan Eropa terhadap Rusia.

Poroshenko dan Trump melakukan pembicaraan per telepon pada Minggu WIB ini.

Pihak Pemerintah Ukraina yang menguasai Kota Avdiivka,--di sebelah utara kota yang dikuasai kelompok pemberontak Donetsk, menaruh perhatian terhadap pertempuran yang terjadi di kawasan itu.

Janji Presiden Trump untuk meningkatkan hubungan baik dengan Rusia memunculkan kekhawatiran bahwa AS akan mencabut sejumlah sanksi bagi Rusia.

Namun, hal itu dibantah oleh Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley yang menyatakan, sanksi AS terhadap Rusia sejak 2014 belum akan berakhir hingga kekerasan di Ukraina berakhir, dan Rusia menyerahkan Crime ke Ukraina.

Baca: Dubes AS di PBB Kecam Rusia soal Kekerasan di Ukraina Timur