Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Nyawa Melayang Tiap Jam, Penjualan Miras di Jalur Tol Dilarang

Kompas.com - 15/12/2016, 16:22 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Mahkamah Agung di India, Kamis (15/12/2016), memerintahkan penutupan semua gerai penjual minuman keras di sepanjang jalur jalan bebas hambatan di negara itu.

Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi angka pengemudi mabuk, yang diyakini telah menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Angka kematian di jalur bebas hambatan di India mencapai 17 nyawa per jam.

Mahkamah Agung pun memerintahkan otoritas terkait untuk menghentikan pemberian izin penjualan minuman keras di kawasan jalan tol.

Selanjutnya, semua lisensi yang telah terbit sebelumnya pun akan dibatalkan pada 31 Maret 2017, dan tenggat akhir penutupan gerai pada 1 April 2017. 

"Dengan demikian, tidak ada lagi minuman keras yang bisa dibeli di sepanjang jalur jalan tol di negeri ini," demikian dikatakan Ketua Mahkamah Agung India TS Thakur, seperti dikutip AFP. 

Thakur pun memerintahkan agar semua reklame minuman keras yang ada pada plang penunjuk jalan ataupun reklame luar ruang di sisi jalan tol diturunkan.

Toko terdekat yang diizinkan menjual minuman keras akan berjarak paling dekat 500 meter dari lokasi jalan bebas hambatan. 

Berdasarkan data yang ada, hampir 150.000 orang tewas di jalan tol di India pada 2015. Hal ini menggambarkan 400 orang tewas sehari, atau kira-kira 17 per jam.

Data tersebut dikutip AFP dari Kementerian Transportasi dan Jalan Bebas Hambatan di India. 

Dari jumlah itu, hampir lima persen, atau setara dengan 6.755 kematian, disebabkan pengemudi berada di bawah pengaruh alkohol ataupun obat terlarang lainnya. 

Harman Singh Sidhu dari "Arrive Safe" --lembaga swadaya masyarakat yang mengeluarkan petisi atas kondisi tersebut, menyebutkan, toko minuman keras seharusnya baru dapat ditemukan 1,5 kilometer dari jalan tol.

Sementara itu, V Balaji, seorang pengacara untuk asosiasi penjual minuman keras di India, menilai, putusan ini akan menandai dimulainya pengurangan kecelakaan lalu lintas akibat minuman keras. 

"Tapi, sekarang pasti para penjual minuman keras sedang mengalami kesulitan akibat putusan ini," kata Balaji dalam wawancara dengan jaringan televisi NDTV.

Keputusan MA ini pun meninggalkan masalah yang tidak kecil bagi keseimbangan kas negara.

Sebab, sektor tersebut selama ini menyumbang pemasukan hingga miliaran rupee dari pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com