Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte: Saya Tak Akan Berhenti Membunuh hingga Bandar Narkoba Terakhir Mati...

Kompas.com - 14/10/2016, 17:34 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali mengungkapkan pembelaannya atas kebijakan "pembunuhan" yang diambilnya dalam memberantas peredaran narkoba di Filipina.

Duterte menyebut "ancaman pembunuhan" merupakan langkah yang sempurna.

Hingga kini tercatat telah lebih dari 3.700 orang yang diduga terlibat dalam peredaran maupun penggunaan narkoba tewas dibunuh.

Angka itu tercapai hanya dalam hitungan beberapa bulan sejak Duterte menjadi Kepala Pemerintahan.

Seperti yang telah diberitakan, langkah Mantan Wali Kota Davao ini mendapat sorotan dan bahkan kecaman dari dunia internasional.

Sorotan dan kecaman setidaknya datang dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-bangsa, hingga lembaga internasional pembela hak asasi manusia.

Namun, Duterte tak gentar dan bahkan semakin menjadi.

Jumat (14/10/2016) di Manila, Duterte kembali berseru dan berjanji bakal melanjutkan apa yang telah dilakukannya itu.

Pernyataan Duterte ini dipicu ucapan Kepala Kejaksaan di Pengadilan Kriminal Internasional Fatou Bensouda, Kamis kemarin.

Bensouda mengaku sangat prihatin melihat atas apa yang terjadi di Filipina. 

Perempuan itu pun mengisyaratkan kemungkinan Duterte menghadapi tuntutan atas apa yang dilakukannya. 

Namun, Duterte tak menjadi surut dan bahkan balik menantang.

Duterte mengaku bakal terus melakukan kebijakan yang rata-rata menewaskan 1.000 orang dalam satu bulan tersebut.

"Tidak ada yang salah dengan memberikan ancaman pembunuhan terhadap pelaku kriminal.  'Anda kriminal, saya akan bunuh, jangan main-main', itu seruan yang sangan sempurna," kata Duterte seperti dikutip AFP. 

Duterte juga mengatakan, tak ada satu pun hukum domestik yang dilanggar dengan kebijakan itu.

Kebijakan ini, kata Duterte, akan terus bergulir hingga peredaran narkoba musnah di Filipina.

"Saya tak akan berhenti. Saya dapat pastikan itu. Saya tak akan berhenti sampai semua tuntas, sampai bandar narkoba terakhir di Filipina mati," tegas dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com