Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Mahatir Mengundurkan Diri atau "Dipecat" dari Sirkuit Sepang?

Kompas.com - 13/10/2016, 23:00 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Putra Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Mokhzani Mahathir, melepaskan jabatan sebagai Ketua di the Sepang International Circuit (SIC).

Selama ini, sirkuit Sepang menjadi salah satu tuan rumah pergelaran akbar balap MotoGP dan Formula 1. 

Pengumuman itu disampaikan pihak SIC dalam sebuah pernyataan, Kamis (13/10/2016), seperti dikutip AFP. 

Mokhzani Mahathir, yang telah memegang jabatan tersebut sejak tahun 2003 disebut meninggalkan jabatan tesebut sejak 10 Oktober 2016.

CEO Razlan Razali menyebut, mundurnya Mokhzani didasari pertimbangan personal.

Namun demikian, Mokhzani, yang juga lepas dari jabatan dewan direktur di Sepang, mengaku diminta untuk mundur dan meletakkan jabatannya itu. Kabar ini dilansir the New Straits Times.

Sayang, Mokhzani menolak berkomentar ketika dimintai konfirmasi langsung oleh AFP.  

Dalam pernyataan yang diterbitkan SIC, Mokhzani mengaku telah mendapat kehormatan dan kesempatan luar biasa saat bergabung dalam tim Sirkuit Sepang. 

Ayah Mokhzani, Mahathir yang hingga kini tetap menjadi tokoh politik yang berpengaruh di Malaysia, sedang berjuang untuk menggulingkan Perdana Menteri Najib Razak.

Najib dituduh telah menjarah dana negara hingga miliaran dollar AS dari badan investasi milik negara yang didirikannya.

Menanggapi tuduhan itu, baik Najib dan lembaga investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) membantah dan mengaku tak melakukan kesalahan apa pun. 

Mahathir, yang menjabat sebagai Perdana Menteri selama 22 tahun, mengundurkan diri dari partai United Malays National Organisation (UMNO) pada Februari lalu.

Dia menilai, partai yang telah membesarkan namanya itu, kini hanya menjadi organisasi yang ditujukan untuk melindungi kepentingan Najib. 

Selanjutnya, Mahathir dan Muhyiddin Yassin, yang dipecat dari jabatan Wakil Perdana Menteri oleh Najib tahun lalu, mendirikan partai politik baru untuk menantang sang penguasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com