Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Ton Bom Meledak di Pos Militer Turki, Sisakan Lubang Sedalam 7 Meter, 18 Tewas

Kompas.com - 10/10/2016, 15:35 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com - Kelompok pemberontak Kurdi di Turki meledakkan sebuah bom mobil di dekat pos penjagaan militer di sebelah tenggara Turki, Minggu (9/10/2016).

Serangan itu mengakibatkan 10 prajurit dan delapan warga sipil tewas.

Demikian keterangan yang diberikan perdana Menteri Turki Binali Yildirim dalam ketarangan pers terkait serangan itu, seperti dikutip dari Kantor Berita AP, Senin (10/10/2016).

Dalam kesempatan itu, Yildirim pun melontarkan kecaman Pemerintah Turki atas aksi teror mematikan tersebut.

Tak menunggu lama, militer Turki pun langsung menggelar operasi militer untuk membalas serangan yang dilakukan pemberontak Kurdi.

"Demi stabilitas negara kami, kami akan melakukan apapun yang kami bisa lakukan untuk menyelamatkan bangsa kami dari serangan teroris," kata dia.

Cuneyit Orhan Toprak, Gubernur Provinsi Hakkari, di mana serangan terjadi, mengungkapkan kepada jaringan televisi NTV , 27 orang lainnya terluka dalam serangan ini. 

Sebanyak, 11 di antara korban luka itu adalah prajurit Turki.

Sementara itu, kantor berita Turki Anadolu, mengutip pernyataan dari Angkatan Bersenjata Turki, memberitakan, serangan terjadi pada pukul 9.45 pagi.

Ledakan terjadi di luar pos penjagaan Gendarmerie, di jalur Semdinli-Yuksekova.

Militer Turki memastikan serangan di pos militer yang berada 20 kilometer dari Kota Semdinli itu, dilakukan oleh kelompok Partai Pekerja Kurdi (PKK).

Toprak mengatakan, awalnya para penyerangan menembak para serdadu, untuk mengalihkan perhatian para penjaga dari kedatangan sebuah van.

Mobil tersebut diperkirakan membawa lima ton bahan peledak, dan diledakkan setelah berada di dekat pos penjagaan.

Ledakan menyebabkan lubang selebar 15 meter dan sedalam tujuh meter.

Pos penjagaan pasukan infanteri Turki yang berada di dekat pos penjagaan yang diserang, pun mengalami kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com