Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer AS Nilai Kebijakan soal Prajurit Transjender Terlalu Cepat

Kompas.com - 01/07/2016, 12:00 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Para pemimpin senior militer Amerika Serikat mengungkapkan keprihatinan yang mendalam terkait kebijakan baru Departemen Pertahanan yang memungkinkan kaum transjender menjadi prajurit militer AS.

Kebijakan itu dinilai terlalu cepat, karena masih ada sejumlah hal krusial yang harus dijawab terlebih dahulu. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pentagon, Kamis (30/6/2016), menyatakan kaum transjender bisa berdinas di angkatan bersenjara AS.

Bahkan seluruh biasa kesehatan yang terkait dengan itu pun akan ditanggung. Selain itu, anggota militer yang selama ini harus "berbohong" tentang kondisi jender mereka, bisa bertugas dengan terbuka.

Sebuah sumber menyebutkan, dalam sebuah pertemuan tertutup, para kepala dinas militer menghasilkan pandangan bahwa seharusnya Departemen Pertahanan harus menyiapkan panel ahli terlebih dulu.

Seperti diberitakan Associated Press, para ahli itu harus bisa menggunakan waktu sampai satu tahun ke depan, untuk mempelajari dan menerapkan kebijakan tersebut secara menyeluruh.

Hal ini penting guna memastikan keputusan itu adil dan konsisten di seluruh bagian angkatan bersenjata AS.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ashton Carter menjelaskan, pada Juli tahun lalu, dia bermaksud membatalkan larangan orang transjender berdinas di militer, dan menyebut larangan itu sudah usang.

Sejak lama, dia berpendapat bahwa militer harus lebih inklusif untuk mendapatkan tentara terbaik dan tercerdas.

Pada saat itu, dia memerintahkan studi enam bulan untuk mengakhiri salah satu hambatan terakhir berdasarkan gender untuk dinas militer.

Namun, para pejabat mengatakan Carter frustrasi karena lambatnya kemajuan dalam studi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com