Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Iran yang Berpakaian "Tak Pantas" Dituding Jadi Penyebab Keringnya Sungai

Kompas.com - 12/06/2016, 15:27 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com — Seorang ulama senior di Iran mengkritik cara berpakaian sebagian perempuan negeri itu yang dipandang menyalahi aturan.

Seyyed Yousef Tabatni-nejad, nama ulama senior itu, di kota Isfahan, mendesak polisi syariah untuk menindak para perempuan yang mengenakan kerudung dengan cara yang "tak semestinya".

Sebab, kata sang ulama, cara berpakaian tak sesuai aturan itu bisa mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan.

"Kami sudah menerima banyak foto para perempuan itu berfoto di tepi Sungai Zayandeh-rud yang kering seakan tengah berfoto di Eropa. Inilah perilaku yang bisa membuat sungai kering dan banyak hal buruk lainnya," kata Seyyed seperti dikutip kantor berita ISNA.

"Saya sudah meminta kementerian komunikasi untuk menindak para pelaku perilaku tidak sopan ini. Jika mereka tak melakukannya, maka mereka telah gagal mengelola negara ini. Sebab, kementerian bisa menemukan dan menghukum orang-orang ini," lanjut Seyyed.

Komentar Seyyed ini muncul di saat jumlah polisi moral di Iran bertambah. Mereka ini bertugas untuk menindak para perempuan yang tak mengenakan kerudung, memainkan musik terlalu keras di mobil, atau perilaku lain yang dipersepsikan sebagai perilaku tak Islami.

Komentar Seyyed ini dikecam anggota Dewan Nasional Perlawanan Iran, Afchine Alavi.

"Ini merefleksikan pola pikir rezim teokratis yang memerintah Iran dan ini tak ada bedanya dengan ISIS," kata Afchine.

"Kebencian terhadap perempuan adalah salah satu dari pola pikir ini," tambah Afchine.

Sebelumnya, Seyyed juga menyatakan bahwa perempuan seharusnya tinggal di rumah dan para pria yang bekerja. Dia juga pernah mendorong agar para perempuan yang tak mengikuti aturan berpakaian ditindak dengan keras.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com