Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kunjung Dapat Jodoh, Perjaka Tua Bunuh Ayahnya

Kompas.com - 04/03/2016, 19:28 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Bagi beberapa orang di China, pada usia 16 tahun mereka sudah menemukan jodoh. Namun, beberapa lainnya tak begitu beruntung dan belum mendapatkan jodoh hingga berusia tua.

Salah satunya adalah seorang pria asal Gansu, China ini. Celakanya, pria berusia 46 tahun itu menyalahkan ayahnya atas nasib buruk yang dialaminya itu.

Akhirnya pada Selasa (1/3/2016), si perjaka tua ini tak tahan lagi. Dia lalu menyeret ayahnya yang sakit dari tempat tidur dan menghajarnya hingga tewas.

Keributan di kediaman si perjaka tua ini didengar tetangga yang segera menelepon polisi.

Polisi yang datang ke lokasi kejadian tak mampu membujuk pelaku untuk menyerahkan diri karena dia mengancam akan bunuh diri.

Alhasil, selama tiga jam berikutnya polisi hanya bisa menunggu di luar rumah tersebut. Akhirnya polisi bertindak tegas dengan menembakkan gas air mata ke rumah itu.

Setelah terkena pengaruh gas air mata, pria pembunuh ayah itu akhirnya menyerah dan dengan mudah dibekuk polisi.

Sebelum insiden ini, pria tersebut tinggal bersama kedua orangtuanya selama beberapa tahun.

Warga desa itu mengatakan, perjaka tua tersebut merasa tak bahagia karena orangtuanya miskin sehingga dia tak memiliki status apapun untuk mencari istri idaman hatinya.

Kebijakan satu anak di China mengakibatkan jumlah pria lebih sedikit dibandingkan jumlah perempuan.

Akibatnya, banyak pria yang frustrasi karena sulit mendapatkan jodoh. Kondisi ini biasanya terjadi di pedesaan

Tahun lalu, seorang profesor di Zhejiang mengusulkan perubahan undang-undang sehingga memungkinkan perempuan memiliki lebih dari satu suami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com