Kuasai "Super Tuesday", Jalan Hillary Terbuka Lebar

Dia meraih kemenangan di delapan negara bagian dan teritori seberang. Enam negara bagian selatan, Alabama, Arkansas, Georgia, Tennessee, Texas, dan Virginia menjadi pusat kemenangan besar mantan Menteri Luar Negeri AS itu.

Hillary "mengubur" ambisi pesaing tunggalnya Bernie Sanders dengan margin kemenangan 35-40 poin. Jalannya untuk menjadi Calon Presiden AS pun kian terbuka lebar.

Adapun kemenangan terbesar Hillary diraih di Alabama, di mana dia unggul dengan 77,8 persen berbanding 19,2 persen.

Dukungan menggemuruh dari pemilih kulit hitam menjadi kunci utama kemenangan politisi berusia 68 itu.

Hasil exit poll menunjukan Hillary meraih 80 persen dukungan pemilih kulit hitam yang memang secara demografi mayoritas berada di negara-negara bagian selatan itu.

Hasil gemilang ini langsung melejitkan Hillary dalam persaingan memenangkan jumlah delegasi Partai Demokrat.

Tercatat, Hillary saat ini unggul telak dengan 1.001 delegasi, sedangkan Sanders tertinggal jauh dengan 371 delegasi.

Mantan Ibu Negara AS ini membutuhkan 1.382 delegasi lagi untuk menjadi Calon Presiden wanita pertama AS yang diperkirakan akan dapat diraih paling cepat bulan April mendatang. Kemenangannya pun sudah di depan mata.

Sementara itu, ambisi Sanders yang menang di Oklahoma, Colorado, Minnesota, dan kampung halamannya Vermont, kini semakin terjal.

Bahkan, bisa dikatakan senator berusia 74 itu gagal menarik dukungan krusial dari pemilih minoritas. Hal ini terbukti dari hasil Super Tuesday tersebut.

Padahal, dukungan dari blok pemilih minoritas merupakan kunci utama untuk memenangkan nominasi Demokrat.

Sanders juga mengalami kekalahan tidak terduga di Massachusetts yang merupakan basis pemilih kulit putih liberal, yang selama ini menjadi titik kekuatan sang senator.

Hillary dalam pidato kemenangan di Miami, Florida, mulai mengabaikan Sanders dan mengarahkan serangan ke calon kuat penantangnya di pemilihan umum Donald Trump.

“Kita tahu ada banyak pekerjaan yang menunggu, namun pekerjaan itu bukanlah untuk membuat Amerika lebih baik lagi, Amerika selalu dalam keadaan baik,” ucap Hillary.

Kalimat tersebut jelas menyindir slogan Trump yang berbunyi “Membuat Amerika Lebih Baik Lagi”.