Meski Unggul Sangat Tipis, Hillary Raih Kemenangan Krusial

Sempat unggul 4-5 poin di awal perhitungan suara, tanpa disangka-sangka, Sanders berhasil mengejar perlahan tetapi pasti hingga akhirnya Hillary hanya membukukan kemenangan tipis berjarak 0,3%- 49,9% berbanding 49,6%.

Hillary memenangkan 28 delegasi, sedangkan Sanders 21 delegasi. Sanders dalam pidatonya menyebut hasil ini lebih cocok disebut imbang.

Dia juga dengan bangga mengingatkan bahwa 9 bulan lalu dia bukanlah siapa-siapa dan tanpa organisasi kampanye ketika dia memutuskan menantang Hillary.

Hasil ini menjadi validasi kepercayaan yang diberikan warga Iowa kepadanya, khususnya terhadap tema utama kampanye kesenjangan sosial dan kerakusan korporasi Wall Street.

Hillary dalam pidatonya tidak secara eksplisit menyinggung kemenangan namun menyatakan dia lega dengan hasil ini.

Kemenangan krusial

Bisa dikatakan bagi Hillary, kemenangan super tipis ini tetaplah krusial untuk ambisinya menghuni Gedung Putih.

Poin utama yang penting adalah mantan Menteri Luar Negeri ini berhasil menghindari déjà vu 2008 saat dia dipermalukan oleh Barack Obama.

Kemenangan di Iowa tetaplah sebuah kemenangan yang akan menjaga momentumnya menuju ke primary berikutnya di New Hampshire, negara bagian yang lebih bersahabat bagi Sanders.

Kekalahan di dua negara bagian awal Iowa dan New Hampshire berpotensi membuat Hillary kehilangan momentum politik penting menuju ke Nevada, South Carolina dan negara-negara bagian di Selatan Amerika ketika dia memimpin jauh di survei saat ini.

Jalan terjal Sanders

Analisis lain yang penting dari kemenangan tertipis dalam sejarah kaukus Demokrat Iowa ini adalah sempitnya ruang gerak Sanders untuk memperluas basis pemilihnya.

Senator Vermont ini, menurut data yang dirilis Partai Demokrat Iowa, unggul telak 84% di kalangan pemilih muda berusia 17-29.

Dia juga unggul telak di kalangan pemilih liberal 58% berbanding 39%. Namun keunggulan ini rupanya tidak cukup mengantarkan Senator berusia 74 ini untuk meraih kemenangan.