FBI menemukan bukti baru, Selasa (8/12/2015), yaitu bahwa Syed Rizwan Farook dan istrinya Tashfeen Malik melakukan latihan menembak di dekat kediaman mereka beberapa hari sebelum melancarkan serangan terornya yang menewaskan 14 orang dan melukai 21 lainnya.
Sejauh ini Direktur FBI James Comey mengatakan belum mendapatkan bukti bahwa kedua orang ini terlibat dalam jaringan terorisme internasional.
Pertanyaan yang masih menjadi teka teki besar adalah bagaimana Farook, warga negara Amerika yang lahir dan besar di negeri Paman Sam itu, dapat bersentuhan dengan ekstremisme. Jawabannya ditengarai ada pada sosok istrinya yang dinikahinya di Arab Saudi tahun lalu.
Malik adalah warga negara Pakistan yang mendapat izin tinggal karena bersuamikan warga Amerika. Pejabat FBI juga mengatakan bahwa Malik telah teradikalisasi sebelum dia datang dan tinggal di Amerika.
Penyelidikan terus dilakukan untuk memastikan apakah mereka diradikalisasi pihak lain atau teradikalisasi sendiri.
Salah seorang pejabat berwenang lainnya juga mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa tim penyidik menemukan bukti komunikasi elektronik, yaitu kedua pelaku mencoba menghubungi kelompok militan di luar Amerika. Komunikasi itu kelihatannya dilakukan atas inisiatif mereka sendiri.
Spekulasi merebak akan peran kelompok Negara Islam atau ISIS. Namun FBI mengutarakan bahwa walaupun mereka mungkin saja terinspirasi oleh ISIS, tidak ada bukti konkrit bahwa ISIS merupakan otak serangan tersebut ataupun ISIS mengetahui siapa kedua orang ini.
FBI menambahkan bahwa Farook dan Malik diduga merencanakan lebih dari satu serangan teror. Hal itu terlihat dari amunisi dan bahan peledak dalam jumlah besar yang ditemukan di rumah mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.