Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Mesir: Teroris Manfaatkan Agama Sebagai Kedok

Kompas.com - 21/11/2015, 23:19 WIB
Jodhi Yudono

Penulis


KAIRO, MESIR, KOMPAS.com
--Ulama terkemuka Mesir, Sabtu, mengatakan bahwa terorisme sebagai penyakit memanfaatkan agama sebagai kedok dan adalah salah menuding Islam melakukan kejahatan seperti serangan di Paris, Prancis, pada pekan lalu.

Pemimpin Pusat Pendidikan Islam di Mesir, Al Azhar, Sheikh Ahmed Al Tayeb dalam pertemuan Sesepuh Dewan Muslim pimpinannya mengutuk pertumpahan darah di Paris dan serangan pegaris keras terhadap hotel di Mali pada Jumat.

Ia menegaskan bahwa kekerasan tersebut tidak berkaitan dengan kesahihan Islam.

"Adalah ketidakadilan nyata dan terang-terangan bias menghubungkan kejahatan bom dan perusakan sekarang dengan Islam hanya karena mereka berteriak 'Allahu Akbar' saat melakukan kekejian," kata Tayeb.

Dia mengatakan bahwa terorisme adalah filsafat hidup yang pengikutnya rela mati, namun itu bukan produk dari beberapa aliran dalam agama Ibrahim. Itu lebih merupakan "penyakit intelektual dan psikologis" bahwa agama digunakan sebagai kedok.

Pembakar Al Quran dan masjid di di Barat juga teroris, kata Tayeb, dan tindakan mereka juga menyulut kekerasan umat Islam.

Pegaris keras negata Islam (IS) telah membunuh 130 orang di Paris sebagai salah satu bagian dari serangan pekan lalu dan Al Qaeda yang berafiliasi dengan militan telah menewaskan 19 orang, Jumat, dalam serangan di salah satu hotel di Bamako, Ibu Kota Mali.

Sekitar 100 orang tewas dalam serangan di gedung konser Bataclan di Paris menurut sumber-sumber kepolisian.

Tiga orang diduga anggota kelompok garis keras tewas ketika polisi menyerbu tempat pertunjukan itu, kata sumber-sumber polisi yang dikutip oleh kantor berita AFP.

Polisi mengatakan setidak-tidaknya 15 orang tewas di gedung konser Bataclan di pusat Paris, hanya sekitar 200 meter dari bekas kantor Charlie Hebdo, yang diserang kelompok bersenjata pada Januari.

Ada yang disandera dan sekitar 23.35 GMT, polisi meransek ke tempat pertunjukan itu disertai serangkaian ledakan.

Setidak-tidaknya tiga orang tewas di dekat stadion Stade de France, yang berada di utara Ibu Kota, tempat Prancis bertanding melawan Jerman dalam pertandingan sepak bola yang disaksikan oleh Presiden Francois Hollande.

"Serangan teror pada tingkat yang tak pernah diperkirakan sebelumnya terjadi di seluruh daerah Paris," kata Hollande dalam pesannya di televisi.

"Ada beberapa lusin yang meninggal dunia. Ini horor," katanya.

Seorang saksi mata di Bataclan menggambarkan tempat pembantaian di gedung pertunjukan itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com