Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi 14 Bulan Selamat dalam Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan

Kompas.com - 06/11/2015, 15:46 WIB
JUBA, KOMPAS.com - Seorang bayi perempuan 14 bulan dan seorang pria dewasa ditemukan dalam keadaan masih hidup di reruntuhan pesawat yang jatuh di Juba, Ibukota Sudan Selatan, pada Rabu (4/11/2015) waktu setempat. BBC, Jumat, melaporkan, bayi tersebut sudah siuman sementara si pria dinyatakan telah meninggal.

Bayi tersebut sedang dirawat di rumah sakit pendidikan kota itu dan mampu mengenali kerabatnya, lapor wartawan Philip Mabior dari Radio Eye di Juba.

Setidaknya 36 orang tewas setelah pesawat tersebut jatuh saat lepas landas di dekat bandara Juba.

Penyebab kecelakaan masih belum jelas, tetapi produsen pesawat mengatakan, pesawat kargo itu sudah tidak layak terbang.

Misi penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan telah mengirim sejumlah penyelam untuk mencari jenazah dan kotak hitam pesawat itu di Sungai Nil Putih di dekat lokasi kejadian.

Pesawat Antonov An-12 itu, yang dioperasikan perusahaan lokal Allied Services Limited sedang menuju ke Paloch, Negara Bagian Upper Nile, dan jatuh 800 meter dari landasan pacu.

Pesawat itu menabrak sebuah komunitas pertanian di sebuah pulau di Sungai Nil Putih, tetapi tidak jelas berapa banyak korban tewas dan yang selamat yang merupakan  penumpang pesawat dan berapa banyak korban di darat.

Tidak jelas apakah bayi 14 bulan itu merupakan satu-satunya yang selamat.

Dia merupakan salah satu dari dua orang yang dievakuasi dalam keadaan hidup dari reruntuhan pesawat yang jatuh pada Rabu itu. Seorang penumpang yang lain dilaporkan telah meninggal.

Namun, Philip Mabior mengatakan, ada orang lain yang selamat dari kecelakaan itu yang juga dirawat di rumah sakit tersebut.

Pesawat kargo itu tidak diotoritasi untuk mengangkut penumpang, kata Stephen Warikozi, kepala Otoritas Penerbangan Sipil Sudan Selatan kepada para wartawan. Namaun ada dugaan, pesawat tersebut mengangkut puluhan orang. Mereka semua dari Sudan Selatan.

Hingga saat ini tidak jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu tetapi pabrikan Antonov yang berbasis di Ukraina mengatakan, pesawat itu tidak layak terbang.

Lima dari enam anggota awak pesawat itu adalah orang Armenia, dan orang yang keenam adalah warga Rusia. Mereka semua tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com