"Saya menekankan pentingnya jeda kemanusiaan selama dua pekan. (Apalagi) Ramadhan akan dimulai dalam dua hari dan seharusnya menjadi masa untuk perdamaian, harmoni dan rekonsiliasi," ujar Ban.
Ban telah bertemu dengan delegasi pemerintah Yaman dan sekaligus membuka pembicaraan damai di Geneva itu. Sebenarnya, pembicaraan damai ini dijadwalkan dimulai pada Minggu (14/6/2015), namun PBB kemudian memutuskan untuk memulai pembicaraan pada Senin.
Perwakilan pemerintah Yaman dalam pengasingan namun diakui dunia internsional sudah terbang ke Jenewa pada Sabtu lalu. Sementara perwakilan dari lima milisi bersenjata, termasuk dua milisi Houthi dan dua milisi loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh berangkat pada Minggu.
Delegasi Houthi sempat menunda keberangkatan mereka karena sejumlah perbedaan dengan PBB terkait formalitas pembicaraan. Demikian sejumlah sumber seperti dikutip stasiun televisi Al Arabiya.
Selain itu, delegasi Houthi menolak untuk menggunakan pesawat terbang yang disediakan PBB karena pesawat itu akan singgah di Jizan, Arab Saudi yang menjadi pemimpin koalisi yang saat ini memerangi Houthi di Yaman.
Milisi Houthi yang bersekutu dengan pasukan loyalis Ali Abdullah Saleh, menguasai ibu kota Sana'a pada September lalu dan sejak itu menguasai sebagian besar Yaman dan memaksa Presiden Abdrabbu Mansour Hadi mengasingkan diri ke Arab Saudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.