Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Suap, Seorang Pejabat Tinggi Tiongkok Segera Disidang

Kompas.com - 03/04/2015, 10:40 WIB

BEIJING, KOMPAS.com
 — Mantan kepala keamanan Tiongkok, Zhou Yongkang, dinyatakan bersalah pada hari ini, Jumat (3/4/2015), dengan tuduhan menerima suap, menyalahgunakan kekuasaan, serta membocorkan rahasia negara.

Zhou Yongkang merupakan pejabat paling senior yang ditangkap dalam 10 tahun terakhir ini dan akan menghadapi persidangan yang disebut-sebut bakal dramatis. Zhou merupakan pejabat yang tertinggi yang menjadi "korban" kebijakan anti-korupsi yang dijalankan pemerintahan Presiden Xi Jinping yang membidik semua pelaku korupsi, baik pelaku kelas atas maupun "kacangan".

Memiliki latar belakang industri migas dan memegang kekuasaan yang luas, Zhou Yongkang masuk ke dalam jajaran Standing Komite Politbiro Partai Komunis Tiongkok, sebuah lembaga yang sangat berkuasa di Tiongkok.

"Tersangka Zhou Yongkang memanfaatkan kesempatan atas posisi yang dijabatnya untuk mencari keuntungan secara ilegal dari pihak lain, menyalahgunakan kekuasaan, serta menyebabkan kerugian atas penyalahgunaan properti publik yang menyebabkan negara kehilangan pendapatan," tulis jaksa penuntut dalam keterangan resminya.

"Dampak sosial atas praktik keji ini akan sangat luar biasa, di samping juga yang bersangkutan membocorkan rahasia negara," kata jaksa.

Sehari setelah penangkapan, media resmi Partai Komunis Tiongkok, Harian Rakyat, menyebut Zhou adalah seorang pengkhianat dan mengaitkan dia dengan para koruptor yang telah ditangkap dan dieksekusi sebelumnya.

Proses pengadilan atas Zhou dinilai sebagai salah satu peristiwa penting setelah pengadilan terhadap "Gang of Four", yang didalamnya terdapat janda Mao Zedong, yaitu Jiang Qing. Gang of Four didakwa bersalah karena telah melakukan chaos dalam proses "revolusi kebudayaan" di negara itu.

Pemerintah Tiongkok berjanji akan memproses Zhou secara terbuka dengan mengacu pada hukum negara tersebut. Namun, sejumlah pihak meragukan hal itu karena proses atas pelaku korupsi kelas kakap kurang bisa dikontrol.

Seperti pada kasus Bo Xilai, media non-pemerintah kesulitan mengakses transkrip dakwaan sehingga tidak bisa melakukan verifikasi secara independen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com