Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Simpatisan ISIS, 2 WNI Ditolak Imigrasi Hongkong

Kompas.com - 23/03/2015, 21:31 WIB

HONGKONG, KOMPAS.com — Pihak imigrasi Hongkong melarang dua WNI masuk ke wilayah negeri itu karena diduga terlibat kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kedua WNI itu tiba di Hongkong, Sabtu (21/3/2015) siang, sebagai pembicara dalam sebuah acara tablig akbar yang diselenggarakan untuk para tenaga kerja Indonesia di bekas jajahan Inggris itu. Demikian dilaporkan BBC Indonesia.

"Memang benar, ada dua WNI yang ditolak masuk oleh imigrasi Hongkong terkait indikasi kedua orang ini terlibat gerakan ISIS, dengan kedua orang itu akan menjadi pembicara sebuah acara (untuk TKI) di sini (Hongkong)," kata Kepala Kanselerai KJRI Hongkong, Rafail Walangitan.

Jadwal acara kegamaan TKI tersebut dicetak dalam bentuk brosur dan dibagi-bagikan kepada para TKI Hongkong.

Namun, adanya lambang ISIS dalam salah satu jadwal acaranya membuat polisi dan pihak imigrasi Hongkong mencurigai kedua WNI pembicara tersebut terlibat gerakan Islam radikal dan menolak masuk mereka di gerbang imigrasi Chek Lap Kok.

Sesuai ketentuan internasional, kedua WNI yang datang menggunakan Malaysia Airlines MH 448 tersebut segera dikembalikan ke bandara pemberangkatan semula, yaitu Kuala Lumpur, Malaysia, dengan maskapai yang sama.

Dengan ditolak masuknya kedua WNI tersebut, Rafail menyatakan, acara tablig akbar untuk TKI dibatalkan. Namun, Rafail menolak anggapan bahwa kelompok keagamaan TKI yang mengundang kedua WNI tersebut juga otomatis terlibat gerakan ISIS.

"Belum tentu, siapa tahu mereka (para TKI) sebenarnya hanya ingin mengundang ustaz pembicara untuk acara saja tanpa tahu apa-apa," kata Rafail.

Kekhawatiran ISIS merekrut TKI sebagai anggota sebenarnya sudah merebak di antara warga Hongkong sejak awal Maret 2015.

Sebelum brosur acara tablig akbar berlambang bendera ISIS ini tersebar, warga Hongkong sebelumnya digemparkan dengan brosur bergambar sekelompok wanita bercadar, yang memegang bendera ISIS, dibagikan kepada para TKI di Hongkong.

Pada brosur itu tertulis "Beginilah seharusnya wanita Muslim berpakaian".

"Majikan saya sudah berapa kali memberi peringatan kalau di Hongkong ini sekarang ada ISIS, jadi kamu hati-hati, jangan sampai mau diajak bergabung, jangan mau terima selebaran apa pun," kata Ani (40), seorang TKI yang telah bekerja selama lima tahun di Tung Chung, Hongkong.

Hal serupa juga diungkapkan Ika Pangestu (31). Ika yang mengenakan jilbab itu bekerja di kawasan Tai Po. Menurut Ika, majikannya juga bertanya perihal ISIS.

"Majikan langsung nanya, apa ini memang Islam? Saya lalu coba jelaskan kalau Islam itu agama perdamaian dan mereka (ISIS) hanya tidak mengerti Islam saja," kata Ika.

Namun, kedua TKI tersebut mengatakan belum pernah menerima selebaran ajakan menjadi anggota ISIS selama bekerja di kota tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com