Bilardi dikabarkan menjadi salah seorang dari 13 pelaku bom bunuh diri yang menyerang pasukan Irak dan pos-pos penjagaan di Ramadi pada Rabu (11/3/2015). Pada Kamis (12/3/2015), sebuah foto Bilardi duduk di depan sebuah bendera ISIS diunggah ke Twitter dilengkapi sederet kalimat untuk menjelaskan foto tersebut.
"Saudara Australia kami sduah menjadi syuhada dalam sebuah operasi di Ramadi, Al Anbar," demikian isi keterangan foto tersebut.
Sebuah akun Twitter lain milik ISIS juga mengunggah foto Bilardi dilengkapi kabar soal kematiannya. "Breaking News: Warga Australia Jake Bilardi alias Abu Abdullah menjalankan sebuah operasi di #Ramadi, #Irak," demikian isi komentar di Twitter itu.
Kabar kematian Bilardi di Irak itu membuat keluarganya sangat kecewa. Bakan bibi Bilardi, Connie, terdengar menangis di dalam kediaman keluarga setelah mendengar kabar buruk itu.
Sejauh ini pemerintah Australia belum memberikan konfirmasi terkait tewasnya Jake Bilardi di Irak.
"Kemampuan pemerintah Australia untuk memastikan kebenaran kabar soal kematian warganya di Suriah atau Irak sangat terbatas. Warga Australia yang terlibat dalam konflik di luar negeri sudah menempatkan diri mereka sendiri dalam bahaya," ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Australia.
Bilardi, yang berasal dari Melbourne, tiba di kota Ramadi, Irak tahun lalu. Saat itu dia mengatakan memilih bergabung dengan ISIS untuk "mengejar kematian". Bilardi bahkan sempat mengirimkan pesan-pesan berisi ancaman kepada kepolisian federal Australia yang berisi niatnya melakukan sebuah serangna di Australia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.