Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Pulang ke Rumah Setelah 3 Bulan Terapung di Pasifik

Kompas.com - 14/01/2015, 14:32 WIB
SYDNEY, KOMPAS.com — Dua nelayan Papua Niugini yang selamat setelah lebih dari tiga bulan terapung di Pasifik akan pulang ke rumah minggu ini setelah pulih dari penderitaan mereka. Demikian kata Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM), Rabu (14/1/2015). Kedua pria itu, Michael Bolong (54 tahun) dan Ambrose Wavut (28), diselamatkan di Mikronesia pada 23 November lalu setelah berlayar sejak pertengahan Agustus dari daerah terpencil di Tanga Island, Papua Niugini, atau sekitar 1.600 kilometer di selatan Mikronesia.

Orang ketiga, yaitu ayah mertua Wavut yang bernama Francis Dimansol, tidak bertahan dalam pelayaran itu. Dia meninggal tiga minggu sebelum teman-temannya berhasil diselamatkan, kata IOM.

Pemerintah Mikronesia menggambarkan para korban dalam kondisi kesehatan baik saat mereka diselamatkan oleh kapal tuna yang lewat. Mereka hanya membutuhkan perawatan singkat di rumah sakit.

Sejak itu, mereka tinggal di ibu kota Pohnpei, sementara para pejabat membuat pengaturan untuk memulangkan mereka. IOM yang berbasis di Geneva mengatakan, pihaknya mendanai kedua orang itu untuk terbang pulang ke rumah mereka pada hari Kamis.

Dikatakan, mereka awalnya makan nasi dan tepung setelah mendapati diri mereka terapung-apung tanpa bahan bakar. Namun, persediaan makanan mereka hanya bertahan dua minggu dan mereka harus makanan apa saja untuk bertahan hidup. Mereka lalu membuat sebuah tombak darurat dari pegangan panci dan paku.

Pada satu kesempatan, mereka bergumul dengan seekor hiu sepanjang 1,8 meter. Hiu itu kemudian menjadi menu tambahan mereka selain ikan, kura-kura, dan sesakali kelapa yang mengapung di sekitar kapal mereka.

"Kadang-kadang mereka tidak makan selama tiga hari ... dua kali mereka hampir selamat, tetapi terlewatkan oleh kapal nelayan yang kebetulan melintas," kata IOM dalam sebuah pernyataan.

Kisah menakjubkan tentang orang-orang yang selamat di laut sudah beberapa kali terjadi di Pasifik. Para pelaut dapat dengan mudah hilang di antara pulau-pulau kecil yang merupakan satu-satunya daratan di samudra yang luas itu.

Nelayan Salvador, Jose Salvador Alvarenga, menjadi berita utama dunia pada Januari lalu saat dia mengatakan kapal kecilnya yang tanpa atap telah terapung-apung selama 13 bulan di Pasifik. Dia berangkat dari Meksiko terdampar ke Kepulauan Marshall.

Alvarenga mengatakan, dirinya makan ikan mentah dan daging burung. Sementara itu, agar tidak mengalami dehidrasi, dia minum air hujan, darah kura-kura, dan air seninya sendiri. Dia mengatakan, temannya yang beruisa 24 tahun meninggal.

Kisah awal Alvarenga ditanggapi skeptis. Namun, sejumlah pejabat kemudian mengatakan rincian yang dia diberikan diperiksa dan dia lulus tes detektor kebohongan tentang pengalamannya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com