Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran ISIS untuk 2015 Mencapai Rp 25 Triliun

Kompas.com - 06/01/2015, 19:51 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memperkirakan anggaran belanja pada 2015 sebesar 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 25 triliun.

Anggaran ini digunakan untuk membayar gaji para pejuangnya dan kompensasi untuk keluarga pejuang yang tewas. Demikian disampaikan ulama asal Irak Sheikh Abu Saad al-Ansari kepada harian terbitan Qatar Al-Araby.

Menurut Al-Ansari kas ISIS saat ini masih mencatat surplus 250 juta dolar atau sekitar Rp 3 triliun yang kini akan digunakan untuk pembiayaan perang. Kondisi keuangan ISIS selama ini menjadi perdebatan setelah harian International Business Times menyebut ISIS sebagai organisasi teroris terkaya di dunia.

Pernyataan itu menyusul sejumlah laporan yang disampaikan pihak Kurdi bahwa ISIS telah merampas uang bernilai ratusan juta poundsterling dari sebuah bank di kota Mosul, Irak utara, tahun lalu.

Namun, harian ekonomi Financial Times meyakini perampokan bank terbesar itu tak pernah terjadi, setelah sejumlah warga setempat mengatakan bank yang disebut-sebut itu tak pernah sekalipun dijarah ISIS.

Sementara itu, majalah Newsweek memperkirakan pada November lalu pendapatan ISIS kemungkinan mencapai 6 juta dolar sehari dari hasil penjarahan, pajak, penculikan, penjualan minyak ke pasar gelap dan bantuan dana dari para simpatisan di Timur Tengah.

Angka terakhir yang menyebut anggaran ISIS berkisar di jumlah 2 miliar dolar AS menurut organisasi riset Quiliam Foundation yang berbasis di London cukup masuk akal namun tetap dianggap "jauh dari kenyataan".

"Sejumlah pernyataan seperti ini sudah muncul selama beberapa bulan terakhir, beberapa untuk membuat ISIS tampak baik, yang lain mencoba membuat ISIS sangat buruk," kata periset lembaga itu, Charlie Winter.

"Pernyataan semacam itu memang menarik, tapi hanya sebatas itu. Apalagi hal-hal demikian tidak pernah muncul dalam saluran-saluran resmi yang kerap digunakan ISIS untuk mengeluarkan pernyataan. Sangat aneh jika organisasi rahasia seperti ISIS mempublikasikan informasi keuangannya," tambah Winter.

Saat ini, media online yang dikelola ISIS tengah menyebarkan publikasi sebagai upaya untuk memperkuat klaim bahwa wilayah yang dikuasai ISIS sudah berjalan normal seperti layaknya sebuah negara.

Seperti video yang disebarkan kantor berita Aamaq bulan lalu yang menampilkan perbaikan jalan yang tengah berlangsung di kota Raqqa, Suriah, salah satu kota yang diduduki ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com