Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Mayang Prasetyo Bukan Koki, melainkan Gigolo

Kompas.com - 09/10/2014, 01:01 WIB


Marcus Volke ternyata tidak pernah bekerja sebagai koki di kapal pesiar. Ia pernah bekerja di Kopenhagen, Denmark, sebagai pekerja seks komersial (PSK) pria alias gigolo dan mengiklankan dirinya sebagai "young sexy Australian boy".

Marcus, yang ditemukan bersama potongan tubuh Mayang Prasetyo di kawasan apartemen mereka di Brisbane, Sabtu (4/10/2014) malam lalu, diduga memiliki kehidupan ganda.

Hal ini diungkapkan oleh Alex Devantier, seorang desainer yang dekat dengan Marcus dan Mayang. Alex menyesali pemberitaan media dalam menggambarkan Mayang Prasetyo yang justru merupakan korban dalam kasus ini.

Menurut catatan ABC, sebelumnya pemberitaan yang beredar menggambarkan Mayang sebagai PSK kelas atas bertarif mahal, sementara Marcus digambarkan sebagai sosok yang antikekerasan.

Kepada surat kabar lokal, Alex Devantier, menyatakan, Marcus sama sekali tidak pernah bekerja sebagai koki di kapal pesiar.

"Itu hanya dalih kepada keluarga dan teman dekatnya untuk menutupi pekerjaan dia yang sebenarnya sebagai PSK pria," ujar Alex seperti dilaporkan Daily Mail Australia.

Alex Devantier mengungkapkan, ia bertemu Marcus dan Mayang empat tahun silam di Melbourne.

"Keduanya bekerja di tempat hiburan malam bernama Pleasure Dome di Melbourne tahun 2009 sebagai PSK sekitar dua bulan," jelasnya.

"Mayang kemudian harus berhenti karena dia begitu populer di tempat itu sehingga PSK trans-seksual lainnya membenci Mayang," kata Alex. "Ia kemudian meminta saya mendesain situs web sendiri untuk mengiklankan diri."

"Pasangan ini kemudian bekerja sendiri. Saya yang membantu Marcus mendaftarkan usahanya sebagai PSK privat di Melbourne dan membantunya membuat iklan," tambah Alex.

Alex Devantier yang berasal dari kota Townsville mengaku terpukul sekali atas tragedi ini.

"Saya yang mengurusi situs web Mayang dan selalu berkomunikasi dengannya setiap saat," katanya.

Informasi lainnya menyebutkan, setelah pindah ke Brisbane, Marcus bekerja sebagai PSK pria dengan nama Heath XL.

Ketika masih bekerja di Kopenhagen, pria kelahiran Ballarat 28 tahun lalu ini mengiklankan diri sebagai "young sexy Australian boy, very friendly and easy going, discreet and professional".

Ia juga mendeskripsikan dirinya dalam iklan itu sebagai orang yang terbuka dan menerima semua jenis orang dengan latar belakang apa pun.

Sementara itu, pemilik usaha PSK Le Femme Garcon di Melbourne membantah bahwa Mayang Prasetyo pernah bekerja di tempat itu. Dalam laman Facebook-nya, Mayang menyebut tempat itu sebagai tempat kerjanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com