Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Nikah, Marcus Volke dan Mayang Prasetyo Pernah ke Lampung

Kompas.com - 07/10/2014, 14:30 WIB
BRISBANE, KOMPAS.com — Pasangan Marcus Volke dan Mayang Prasetyo pernah mengunjungi Lampung dan menemui orangtua Mayang untuk meminta restu sebelum keduanya memutuskan untuk menikah pada bulan Agustus 2013.

Mayang ditemukan tewas dalam kondisi dimutilasi di apartemen mereka di Brisbane, setelah polisi mendatangi tempat itu karena bau menyengat, Sabtu (4/10/2014) malam. Marcus sempat melarikan diri lewat pintu belakang sebelum ditemukan tewas tidak jauh dari lokasi, diduga karena bunuh diri.

Marcus adalah pria yang berasal dari Kota Ballarat, di luar Kota Melbourne. Menurut informasi yang diperoleh ABC, jenazah Marcus nantinya akan dimakamkan di Ballarat.

Sementara itu, pemulangan jenazah Mayang belum menunjukkan kepastian karena masih harus menunggu selesainya penyelidikan polisi.

Saat ini, polisi masih terus menyelidiki kasus tersebut dan berusaha mendapatkan informasi dari rekan-rekan Mayang.

Media lokal di Brisbane melaporkan, ibu Mayang, Nining Sukarni, yang tinggal di Lampung, telah mengetahui musibah yang menimpa anaknya di Brisbane.

Dilaporkan, Mayang merupakan anak tertua yang sehari-hari dipanggil dengan nama Febri. Disebutkan pula bahwa Febri selama ini selalu mengirimkan uang untuk kebutuhan sekolah dua adik perempuannya.

"Dia yang menyekolahkan adik-adiknya," demikian dikatakan Nining Sukarni sebagaimana dilaporkan surat kabar Courier Mail di Brisbane.

Ia mengaku terakhir berbicara dengan Mayang pada Kamis pekan lalu. Ia juga menjelaskan bahwa Marcus yang akrab dipanggil "Hit" pernah datang ke Lampung pada tahun lalu bersama Mayang.

Mayang sendiri dikabarkan meminta restu dari ibunya sebelum melangsungkan pernikahan dengan Marcus pada bulan Agustus 2013 di luar negeri.

Pasangan ini kemudian pindah ke Brisbane. Namun, Mayang dilaporkan sering mengeluh bosan dan selalu ingin kembali ke rumah mereka di Bali.

"Saya bilang ke dia, jangan suka berantem ya, harus saling baikan," demikian dikatakan Nining seperti dilaporkan media lokal di Brisbane.

Mayang sendiri pernah mengiklankan dirinya dalam sebuah situs online pada tahun 2011 dengan bayaran hingga 500 dollar Australia (sekitar Rp 5 juta) per jam.

Sejauh ini, polisi belum memastikan motif di balik pembunuhan Mayang dan aksi bunuh diri yang dilakukan Marcus Volke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com