Ibu Foley, Diane, mengatakan kepada media AS bahwa keluarganya diperingatkan bisa dituntut jika mencoba untuk mengumpulkan uang demi membebaskan putra mereka. "Kami diberitahu untuk percaya saja bahwa dia akan dibebaskan entah dengan cara bagaimana, dengan cara ajaib," kata ibu Foley kepada CNN. "Dan tenyata dia tidak terselamatkan, ya kan?"
Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan pemerintah telah "berkomunikasi secara teratur dengan keluarga Foley" guna memberikan perkembangan dan berkomunikasi bahwa kepulangan wartawan yang ditangkap itu dan penyelamatannya terus menjadi prioritas pemerintahan ini."
Namun Diane Foley mengatakan, dia merasa upaya keluarga untuk membebaskan Jim telah menganggu pemerintah AS. Dia menambahkan "hal itu (uang tebusan) tampaknya tidak berada dalam kepentingan strategis kami."
Earnest mengatakan, AS sudah lama berpegang pada kebijakan untuk melarang pembayaran uang tebusan, karena melakukan hal itu "hanya akan menempatkan warga Amerika lainnya dalam posisi di mana mereka berada di risiko yang lebih besar."
Dia meminta pertanyaan apakah keluarga Foleys akan dituntut untuk diajukan ke Departemen Kehakiman.
Namun dia mengatakan, Presiden Obama telah menggunakan "semua alat yang kami miliki" dalam mencoba untuk membebaskan Foley, termasuk sebuah upaya penyelamatan militer "berisiko tinggi".
Kematian wartawan lepas berusia 40 tahun itu terungkap pada 19 Agustus dalam sebuah video yang dirilis militan ISIS. Dalam video itu dia terlihat dipenggal.
ISIS mengatakan, pembunuhannya sebagai tanggapan terhadap serangan udara AS. Seminggu kemudian kelompok itu merilis sebuah video kedua yang menunjukkan pemenggalan wartawan Amerika lainnya, yaitu Steven Sotloff.
Foley telah meliput perang di Afghanistan, Libya dan Suriah dan memberikan laporannya kepada GlobalPost, Agence France-Presse (AFP) dan sejumlah media lainnya. Dia ditangkap oleh orang-orang bersenjata di Suriah utara tahun 2012.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.