Dugaan bahwa pembunuh Sotloff adalah warga Inggris bernama "John" disebabkan gaya bicara dan dialek yang sama saat dia berbicara di dalam video eksekusi Sotloff.
"Kami sedang melakukan investigasi, menggunakan teknologi pengenal suara untuk mengidentifikasi dia. Saya tak bisa menjelaskan lebih jauh lagi, tetapi kami sudah sangat dekat dengan pengungkapan identitasnya," kata Sir Peter Westmacott, Duta Besar Inggris untuk Washington.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, dunia sangat marah mendengar kabar dipenggalnya Steven Sotloff. Demikian dilaporkan kantor berita AFP.
"Kami semua sangat marah mendengar kabar dari Irak terkait pembunuhan brutal terhadap warga sipil oleh ISIS, termasuk eksekusi seorang jurnalis," kata Ban yang tengah berkunjung ke Selandia Baru.
"Saya mengecam keras semua kejahatan menjijikkan ini dan saya tidak ingin masyarakat dunia diancam kejahatan seperti ini hanya karena identitas atau kepercayaan mereka," tambah Ban.
Ban menggambarkan situasi di Irak, di mana ISIS menguasai wilayah yang cukup luas, sebagai situasi yang mengerikan dan menyerukan agar para pemimpin agama bersatu untuk menegakkan toleransi, saling menghormati, dan menentang kekerasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.