Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Bawah Tanah Moskwa Anjlok, 10 Tewas

Kompas.com - 15/07/2014, 16:15 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com — Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas dan ratusan orang lainnya terluka setelah sebuah rangkaian kereta api bawah tanah Moskwa anjlok di tengah jam sibuk, Selasa (15/7/2014).

Insiden ini diyakini menjadi kecelakaan kereta api bawah tanah terburuk di Moskwa selama delapan dekade beroperasinya sistem kereta api bawah tanah atau metro Moskwa yang merupakan jaringan kereta api tersibuk di dunia.

Televisi nasional Rusia menggambarkan situasi kacau di kereta yang penuh sesak itu saat kecelakaan terjadi. Saat kereta itu berhenti mendadak, para penumpang yang berdiri berjatuhan saling menimpa mirip dengan kartu domino.

"Saat ini dipastikan 10 orang meninggal dunia dan lima orang masih terjebak," kata Wakil Wali Kota Moskwa Pyotr Biryukov kepada wartawan di lokasi kecelakaan.

Seorang saksi mata mengatakan, banyak penumpang yang mengira mereka akan tewas dan hanya keajaiban yang akhirnya membuat mereka selamat.

"Banyak dari penumpang yang menderita luka di kepala dan kaki," kata saksi itu kepada stasiun televisi Rossiya 24.

Alexei Naryshkin, seorang penyiar radio Echo of Moskow, mengunggah foto kecelakaan itu ke akun Twitter-nya yang memperlihatkan tim penyelamat tengah membawa sesosok jenazah di sebuah kantong berwarna hitam.

"Banyak penumpang tergeletak karena terluka. Mereka kemudian diangkut menggunakan tandu. Tim penyelamat membawa mereka. Sebagian pingsan, sebagian lainnya mengerang kesakitan," tulis Alexei di akun Twitter-nya.

Jaringan kereta api bawah tanah Moskwa dibuka pada 1935 dengan satu jalur sepanjang 11 kilometer dan 13 stasiun. Pada 2014, jaringan metro Moskwa memiliki 194 stasiun dengan panjang rute mencapai 325,4 kilometer dengan bagian terdalam terletak 74 meter di bawah permukaan tanah.

Jaringan metro Moskwa ini dianggap menjadi salah satu jaringan kereta bawah tanah tersibuk di dunia dengan 12 jalur dan mengangkut lebih dari 2 miliar orang setahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com