Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuduh PM Singapura Korupsi, Bloger Dipaksa Minta Maaf

Kompas.com - 19/05/2014, 17:38 WIB
SINGAPURA, KOMPAS.com — Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menuntut permintaan maaf dari seorang bloger karena mengunggah tulisan yang dianggap menuduh PM Lee melakukan korupsi.

Kuasa hukum sang perdana menteri, Davinder Singh, telah mengirimkan surat kepada Roy Ngerng Yi Ling, nama si bloger, pada Minggu (18/5/2014). Surat itu berisi permintaan agar Roy mencabut artikel yang telah diunggahnya sekaligus tautannya ke situs jejaring sosial Facebook.

Davinder, dalam suratnya, juga meminta Roy meminta maaf kepada PM Lee paling lambat pada Rabu (21/5/2014). Davinder Singh mengatakan, tuduhan korupsi yang dimuat dalam artikel yang diunggah pada 15 Mei itu salah dan tak berdasar.

"Artikel itu bisa diartikan bahwa Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan ketua GIC bersalah karena menyalahgunakan uang pajak rakyat Singapura yang dibayarkan kepada CPF (Dana Tabungan Nasional)," ujar Davinder.

GIC adalah sebuah lembaga independen yang mengelola kekayaan rakyat Singapura. Pundi-pundi GIC kini berisi setidaknya 100 miliar dollar dari seluruh cadangan keuangan Singapura. Dana yang dikelola GIC ini kemudian akan digunakan sebagai dana pensiun warga.

Roy Ngerng (33), seorang pekerja medis, secara reguler mengnggah artikel-artikel kritis terkait kekuasaan Partai Aksi Rakyat (PAP) yang sudah sangat lama berkuasa dalam blog-nya, The Heart Truths.

Artikel terakhir yang diunggah Roy menyerukan adanya transparansi bagaimana pemerintah menginventasikan dana CPF lewat GIC dan perusahaan investasi negara, Temasek Holdings.

"Artikel yang saya unggah menyerukan transparansi dan akuntabilitas lebih besar. Dan bukannya mempelajari isu ini, perdana menteri lebih memilih menggugat saya," kata Roy.

"Saya sangat kecewa dan saya masih berdiskusi dengan pengacara terkait langkah berikut yang harus saya ambil," tambah Roy.

Dalam berbagai jajak pendapat nasional selalu menduduki peringkat atas sebagai negara dengan tingkat korupsi paling rendah.

Namun, para aktivis HAM kerap mengkritik para pemimpin Singapura, termasuk mantan PM Lee Kuan Yew, karena membungkam kritik lawan-lawan politiknya dengan cara membuat mereka bangkrut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com