Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pekerja Tambang Asal China Diculik di Myanmar

Kompas.com - 19/05/2014, 15:33 WIB
YANGON, KOMPAS.COM - Dua warga China yang bekerja di tambang tembaga kontroversial yang didukung China di Myanmar diculik sejumlah aktivis dan biksu yang telah mengancam akan membunuh mereka, kata perusahaan di belakang proyek tersebut, Senin (19/5/2014).

Perusahaan asal China, Wanbao, yang mengoperasikan tambang Letpadaung di kota Monywa, Myanmar barat laut, mengatakan para aktivis menahan dua kontraktor berusia 23 tahun perusahaan itu dan menuntut "penghentian total" proyek tersebut, yang telah memicu perlawanan sengit penduduk desa setempat. "Wanbao dengan tegas mengecam serangan tak beralasan ini terhadap rekan-rekan kami," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. Perusahaan tersebut menyerukan pembebasan segera kedua karyawannya itu, yang sedang memantau area selatan proyek tambang itu ketika mereka diserang para aktivis dan dua biarawan lokal pada hari Minggu.

Pernyataan tersebut mengatakan para aktivis, yang dikatakan berasal dari kelompok yang disebut "Jaringan Mahasiswa Mandalay", telah mengeluarkan sejumlah tuntutan dan ancaman.

Seorang juru bicara perusahaan itu dan para pejabat setempat yang dihubungi kantor berita AFP membenarkan insiden tersebut. "Kami dengan tegas mendesak agar dua orang rekan kami segera dibebaskan," kata pejabat Wanbao, Cao Densheng. Ia menambahkan, perusahaan telah meminta bantuan pihak berwenang di Sagaing Division, di Myanmar barat laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com