Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Australia Menyesal Batalkan Kunjungan ke Indonesia

Kompas.com - 06/05/2014, 18:03 WIB
CANBERRA, KOMPAS.com -- Perdana Menteri Australia Tony Abbot, Selasa (6/5/2014), menelepon Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyampaikan penyesalannya telah membatalkan kunjungan ke Bali karena khawatir masalah pencari suaka akan menambah ketegangan hubungan kedua negara.

Telepon dari PM Abbot itu terjadi pada saat aparat Indonesia menemukan sekelompok pencari suaka pada Minggu (4/5/2014) setelah perahu mereka dikembalikan ke wilayah Indonesia oleh Australia.

Australia menggunakan cara baru untuk mengurangi banjir pencari suaka dengan mengembalikan semua perahu pencari suaka yang tertangkap di perairannya ke wilayah Indonesia.

Akhir pekan lalu, PM Abbott membatalkan rencana kunjungannya dalam sebuah konferensi di Bali yang dianggap sebagai upaya untuk mencairkan ketegangan hubungan kedua negara yang terganggu akibat kebijakan baru Canberra dan dugaan spionase.

"Perdana Menteri Abbott menyampaikan penyesalannya karena tak bisa memenuhi undangan Presiden Yudhoyono untuk hadir dalam Konferensi Kemitraan Pemerintahan Terbuka Kawasan Asia-Pasifik," demikian pernyataan resmi Istana Kepresidenan Indonesia.

"Presiden Yudhoyono mengatakan, dia memahami alasan (perdana menteri) membatalkan kunjungan ini karena terkait pembahasan anggaran di parlemen," tambah pernyataan itu.

Sebelumnya, AL Indonesia menyatakan telah menemukan sebuah perahu berisi 19 orang pencari suaka terdampar di Pulau Lay, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Juru bicara Kemenhan Indonesia, Agus Barnas, mengatakan, AL Australia menemukan dua perahu pencari suaka yang berlayar dari perairan Indonesia itu pada Kamis (1/5/2014) malam.

Menurut dua orang warga Nepal yang ada di dalam perahu itu, AL Australia membakar perahu yang lebih kecil lalu memasukkan semua pencari suaka ke dalam satu perahu dan mengirim mereka kembali ke perairan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com