Sejak setahun silam, RAT dilanda kekerasan berbau agama. Insiden itu sudah menewaskan ribuan orang.
Sementara itu, catatan dari UNHCR menunjukkan pasukan perdamaian Perancis mengawal para warga tersebut. Para warga yang diungsikan itu diangkut menggunakan dua buah truk. Iringan itu terkena lempar batu-batu ketika melalui kota Sibut. Demikian kata seorang anggota pasukan perdamaian MISCA yang dipimpin Uni Afrika.
"Ini adalah satu tindakan untuk menyelamatkan nyawa mereka, dilakukan sebagai usaha terakhir setelah mempertimbangkan cukup lama mengenai nasib mereka," kata Tammi Sharpe, Wakil Kepala UNHCR di CAT.
Dia mengatakan, para warga Muslim yang diungsikan itu "terus diserang" di permukiman PK-12 Bangui utara, tempat kondisi-kondisi saat ini "sangat tegang".
Di Bambari, kota berpenduduk 45.000 jiwa mayoritas Kristen, kata El Hadj Abacar ben Ousmane, para warga Muslim dan Kristen dapat hidup damai. "Kami tidak akan berkeberatan untuk menyambut orang-orang lain. Kami tidak mempunyai masalah dengan pihak lain," katanya.
Republik Afrika Tengah, salah satu dari negara-negara termiskin di dunia, dilanda kriss setelah satu kudeta oleh gerilyawan Seleka yang sebagian besar warga Muslim Maret tahun lalu. Setelah merebut kekuasaan, sejumlah pemberontak melakukan tindak kejahatan, pembunuhan, penjarahan, dan perkosaan.
Penyiksaan itu memicu anggota mayoritas Kristen membentuk kelompok milisi. Mereka melancarkan gelombang pembunuhan kejam yang menyebabkan ribuan orang tewas. Kini, hampir satu juta orang mengungsi. PBB memperingatkan RAT berada di ambang genosida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.