Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DK PBB Gelar Sidang Darurat Bahas Krisis Ukraina

Kompas.com - 14/04/2014, 09:18 WIB
NEW YORK, KOMPAS.COM - Dewan Keamanan (DK) PBB mengadakan sidang darurat, Minggu (13/4/2014), untuk membahas krisis Ukraina saat Kiev bersumpah untuk melancarkan operasi militer setelah pasukan pro-Rusia menyita gedung-gedung pemerintah di wilayah timur negara itu.

Duta Besar Nigeria, Joy Ogwu, yang negaranya saat ini mendapat giliran untuk memimpin DK, membuka pertemuan tak lama setelah pukul 08.00 (atau pukul 07.01 WIB, Senin) yang diminta oleh Rusia. Ini merupakan pertemuan ke-10 DK PBB untuk membahas masalah Ukraina sejak para pemimpin pro-Barat naik ke tampuk kekuasaan di Kiev Februari lalu setelah protes berdarah melawan keputusan rezim lama yang menolak untuk beraliansi dengan Uni Eropa dan justru beralih ke Moskwa.

Dalam perjalanan ke pertemuan tersebut, Duta Besar Rusia Vitaly Churkin mengatakan ia sangat prihatin dengan ancaman Kiev untuk menggunakan kekuatan militer terhadap kaum separatis pro-Rusia. Kementerian luar negeri Rusia menuduh para pemimpin Ukraina sedang "melancarkan perang terhadap rakyat mereka sendiri" dan menuntut agar Dewan Keamanan PBB segera mencegah penggunaan pasukan Kiev.

Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik, Oscar Fernandez Taranco, mengatakan setidaknya seorang petugas Ukraina telah tewas dalam baku tembak dan banyak orang lain dilaporkan terluka dalam pertempuran di Ukraina timur. Dalam 24 jam terakhir, kata dia, setidaknya lima kota baru di wilayah itu telah menjadi sasaran pemberontakan dan penyitaan gedung-gedung pemerintah.

"Karena itu situasi sekarang lebih mudah terbakar daripada sebelumnya," kata Fernandez Taranco, yang memperingatan "konsekuensi yang berpotensi jadi lebih parah."

Presiden sementara Ukraina, Oleksandr Turchynov, mengumumkan peluncuran sebuah "operasi anti-teroris skala penuh" sehari setelah orang-orang bersenjata yang memakai topeng menyerbu kantor polisi dan gendung badan-badan keamanan di Ukraina timur.

Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, mengatakan serangan terkoordinasi itu "mengindikasikan adanya tanda-tanda keterlibatan Moskwa."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com