Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Tewas Setelah Hijab Tersangkut di Eskalator

Kompas.com - 03/02/2014, 12:01 WIB
MONTREAL, KOMPAS.COM — Kantor kamar jenazah di Quebec, Kanada, sedang melakukan otopsi terhadap Naima Rharouity (47 tahun), ibu dua orang anak, yang tewas setelah ada bagian pakaian yang dikenakannya tersangkut di eskalator di stasiun kereta api Montreal.

Rharouity berada di stasiun kereta metro Fabre, Kamis (30/1/2014) pagi, ketika kecelakaan itu terjadi. Dia tampaknya sedang menuruni tangga eskalator ketika dia kemudian terjatuh. Bagian pakaiannya lalu tersangkut di eskalator dan melilit lehernya sehingga membuatnya tercekik.

Rharouity merupakan ibu dari dua bocah laki-laki yang berusia delapan dan lima tahun. Keluarganya menyebut kematian itu sebagai "kecelakaan yang mengerikan". Menurut CTV, suaminya baru saja berangkat ke Maroko untuk mengurusi sejumlah hal setelah ibu suaminya meninggal.

Kamar jenazah kini berusaha untuk menentukan apa yang menyebabkan kematian Rharouity. Dia mengenakan hijab pada saat kematiannya itu, tetapi tidak jelas item mana dari pakaiannya yang tersangkut di eskalator.

"Para penyelidik melihat sudut yang berbeda dari sejumlah kamera milik Societe de transport de Montréal (STM) dan mereka tidak dapat menentukan dengan pasti urutan peristiwa yang menyebabkan kematian perempuan itu," kata Constable Daniel Lacoursiere kepada CTV.

Sejumlah saksi mengatakan kepada polisi bahwa mereka melihat korban berjuang untuk melepaskan hijabnya setelah hijab itu tersangkut di gigi eskalator saat berjalan ke peron kereta bawah tanah. "Saat dia berusaha untuk menarik hijabnya dari eskalator, rambutnya juga tersangkut, dan sejak itu, semuanya terjebak di ujung eskalator," kata Jean-Pierre Constable Brabant, polisi Montreal.

Seorang penumpang kereta bernama Bassam Joubarani mengatakan kepada CBC.ca, dia melihat dua orang Samaria yang baik hati (penolong) bergegas untuk membantu perempuan tersebut, yang sedang telentang tak sadarkan diri di bagian bawah tangga bergerak itu. Joubarani ingat ketika melihat bahwa korban masih bernapas, dengan setengah tubuhnya berada di eskalator.

Pada saat sejumlah petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian, Rharouity mengalami serangan jantung dan dinyatakan meninggal di tempat kejadian.

STM, otoritas transportasi kota itu, menyatakan bahwa semua eskalator di stasiun kereta bawah tanah Montreal mengikuti ketentuan hukum yang berlaku. Juru bicara otoritas itu, Isabelle Tremblay, mengatakan kepada Radio Kanada bahwa kecelakaan aneh pada Kamis itu merupakan yang pertama untuk jenis semacam itu.

Seorang insinyur yang dipekerjakan STM mengatakan kepada The Gazette bahwa eskalator itu dilengkapi mekanisme pengamanan yang membuat tangga bergerak itu berhenti jika ada orang jatuh atau ada benda yang tersangkut di giginya. Setiap eskalator di stasiun kereta bawah tanah Montreal punya sepasang tombol stop di bagian atas dan bawah tangga.

Saat ini belum diketahui apakah ada orang yang mencoba untuk menonaktifkan eskalator itu saat perempuan tersebut berusaha untuk melepaskan diri.

Para penyidik berencana untuk melihat video pemantau milik Stasiun Fabre untuk menentukan keadaan di sekitar lokasi kecelakaan. Mereka juga meminta orang-orang yang menyaksikan kejadian itu untuk memberi tahu petugas.

Itu bukan pertama kali eskalator menyebabkan cedera fisik atau bahkan kematian. Tahun 1989, seorang gadis berusia dua tahun kehilangan empat jari ketika tangannya terjebak di gigi eskalator saat dia mencoba untuk mengambil tas kismis di sebuah tempat perhentian subway di Montreal. Tahun 2004, 16 siswa yang naik eskalator di sebuah sekolah tinggi Montreal terluka ketika tangga bergerak tiba-tiba berhenti.

Tahun lalu, seorang pria di Seattle, AS, tercekik hingga tewas saat kemejanya tersangkut di eskalator di sebuah stasiun transit. Global News melaporkan, pada Agustus 2013, kaki seorang gadis 10 tahun jadi cacat setelah terjebak di eskalator di department store Macy di Paramus, New Jersey, AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com