Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjaga Hutan India Tembak Mati Harimau Pemangsa Manusia

Kompas.com - 23/01/2014, 17:14 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.com - Penjaga hutan di India selatan menembak mati seekor harimau yang diduga telah membunuh tiga warga desa. Demikian keterangan polisi, Kamis (23/1/2014).

Terbunuhnya si raja hutan ini sekaligus mengakhiri perburuan selama tiga pekan dan teror yang mengakibatkan puluhan sekolah terpaksa ditutup.

Para penjaga hutan menemukan lalu menembak mati harimau betina itu di sebuah perkebunan teh di negara bagian Tamil Nadu setelah sebelumnya gagal menangkapnya hidup-hidup, dengan bantuan gajah dan anjing pelacak.

Harimau itu pekan lalu membunuh seorang perempuan yang bekerja di perkebunan teh di distrik Nilgiris. Perempuan itu adalah korban ketiga sejak 4 Januari lalu.

Teror si raja hutan ini membuat warga resah dan mengakibatkan 45 sekolah dan sejumlah resor wisata di kawasan tersebut ditutup.

"Tadi malam, kami melihat hewan itu di sebuah hutan dekat sebuah desa. Kami terpaksa menembak mati hewan itu," kata kepala kepolisian Nilgiris, Senthil Kumar.

"Kini semua orang bisa merasa lega, semuanya sudah kembali normal. Sekolah dan tempat wisata kembali beroperasi," tambah Kumar.

Selain membunuh manusia, harimau ganas itu juga memangsa sejumlah hewan lain, yang memicu kemarahan warga desa yang kemudian ikut membantu polisi memburu si kucing besar tersebut.

Serangan harimau ganas juga terjadi di negara bagian Uttar Pradesh, yang mengakibatkan empat orang tewas. Harimau itu diduga kabur dari sebuah suaka margasatwa setempat.

Saat ini di India tercatat sebanyak 17.000 ekor harimau berkeliaran di hutan-hutan negeri itu. Jumlah ini mencapai separuh populasi harimau di seluruh dunia.

Namun India kini tengah berjuang mengatasi terus menurunnya populasi harimau akibat perburuan liar dan rusaknya habitat alami mereka. Pada 1947, terdapat sekitar 40.000 ekor harimau di India. Namun, jumlah itu dengan cepat terus menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com