Asap Mengepul di Luar Kokpit, JAL Kandangkan Satu Dreamliner

Insiden ini terjadi setahun setelah pesawat ini mengalami masalah global terkait baterai yang mengakibatkan selama satu bulan sejumlah maskapai di seluruh dunia terpaksa mengandangkan Dreamliner.

Manajemen JAL mengatakan, salah seorang teknisi di Bandara Narita, Tokyo, yang bekerja merawat pesawat tersebut sebelum berangkat ke Bangkok, Selasa (14/1/2014) siang, melihat asap mengepul di luar jendela kokpit dan kemudian alarm peringatan masalah baterai berbunyi.

Sebuah penyelidikan yang digelar menemukan bahwa satu dari sel baterai litium-ion di dalam sistem baterai pesawat mengalami kebocoran.

Namun, katup keselamatan yang dirancang untuk mengeluarkan tekanan besar dalam kondisi terbuka.

"Suhu sel itu sangat tinggi. Kami yakin panas itulah yang mengakibatkan asap putih," kata seorang juru bicara JAL.

Manajemen JAL kemudian mengganti pesawat itu dengan Dreamliner yang baru dan para penumpang berangkat ke Bangkok sesuai jadwal.

"Kami memastikan keselamatan setiap pesawat terbang sebelum berangkat. Kami akan melanjutkan penerbangan reguler Dreamliners," kata juru bicara JAL, Norihisa Hanyu.

Menanggapi insiden di Jepang itu, Boeing mengatakan bahwa pengembangan sistem baterai 787 yang dilakukan tahun lalu tampaknya sudah bekerja seperti yang direncanakan.

Pada April tahun lalu, meski sudah melakukan berbagai uji coba, Boeing mengatakan tidak mengetahui akar penyebab masalah baterai Dreamliners.

Meski demikian, Boeing tetap melakukan modifikasi yang mencakup merancang ulang baterai dan sistem pengisian ulangnya serta menambahkan kotak baja untuk mencegah kebakaran.