Yang menjadi masalah, bangunan koper itu, menurut kebanyakan warga Moskwa, menghalangi pemandangan khas Kota Moskwa. Bangunan tersebut, misalnya, menutupi bagian depan toko serba ada GUM.
Asal tahu saja, GUM adalah toko serba ada bagi kalangan berduit di Moskwa. Tak cuma itu, GUM dibangun sejak abad ke-19. Makanya, bangunan itu menjadi salah satu ikon Lapangan Merah.
Koper berwarna coklat tersebut juga menghalangi pemandangan ke arah makam tokoh besar Rusia, Lenin, serta Gereja Katedral Kristus Penyelamat di kawasan Lapangan Merah. Kedua bangunan itu adalah situs yang membuat Moskwa sohor ke mancanegara. "Koper itu jadi terlihat bodoh di Lapangan Merah," kritik seorang warga Moskwa, Tikhon.
Gara-gara itulah, warga Moskwa meminta agar koper Louis Vuitton segera dipindahkan. Meski demikian, sampai saat ini belum ada kejelasan ihwal pemberi izin pendirian koper tersebut.
Sejatinya, di Lapangan Merah, berdiri pula Kantor Kepresidenan Rusia atau lazim disebut Kremlin. Memang, belum ada komentar dari pihak Kremlin soal "gangguan" ini. "Sebenarnya, kami tak ada urusan dengan izin pendirian koper itu," kata Juru Bicara Kremlin Viktor Khrekov.