Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Manusia Perahu, Australia Tak Tergantung Indonesia

Kompas.com - 22/11/2013, 17:05 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison, Jumat (22/11/2013), mengatakan program penghadangan perahu pencari suaka masih bisa berjalan tanpa kerja sama Indonesia setelah pemerintah Indonesia.

Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Indonesia menyatakan menghentikan sementara sejumlah kerja sama termasuk masalah pencari suaka menyusul tuduhan bahwa Australia menyadap telepon Presiden Susilo Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ibu negara, dan pejabat-pejabat lain.

Scott Morrison mengatakan operasi menghadang pencari suaka yang masuk ke wilayah Australia dengan menggunakan perahu tidak tergantung dengan satu mitra saja.

"Saya menegaskan bahwa operasi kami dirancang untuk tidak tergantung pada satu langkah atau mitra tunggal," katanya dalam keterangan pers di Sydney.

Meski demikian, Morrison mengakui bahwa Indonesia adalah mitra yang sangat penting bagi Australia.

"Indonesia telah menjadi mitra sangat penting dan menjadi mitra yang bertindak sebagai warga internasional yang besar guna menangani momok penyelundupan manusia," kata menteri imigrasi seperti dikutip kantor berita AFP.

Sebuah surat kabar Australia melaporkan sekitar 1.150 orang pencari suaka berhasil dicegah menggunakan perahu di Indonesia, Malaysia, dan Sri Lanka dengan tujuan Australia. Sebagian besar jumlah tersebut berada di Indonesia. Disebutkan aksi mereka digagalkan karena adanya "gangguan" polisi di lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com