Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Brasil Lelang Keperawanan untuk Kali Kedua

Kompas.com - 21/11/2013, 11:37 WIB
BRASILIA, KOMPAS.COM — Seorang mahasiswi Brasil yang menjual keperawanannya melalui lelang online tahun lalu berharap bisa melakukan hal sama untuk kedua kalinya. Meski tahun lalu sudah ada pemenangnya, tetapi, kata dia, tidak ada hubungan seksual yang terjadi antara dia dengan si pemenang lelang itu.

Pada Oktober 2012, keperawanan Catarina Migliorini ditawar jutawan Jepang senilai 780.000 dollar AS (atau Rp 9,1 miliar) lewat sebuah lelang online yang kontroversial. Kesepakatan itu ternyata tidak pernah terwujud. Kini gadis itu mencoba untuk melakukannya lagi melalui situs webnya sendiri, VirginsWanted2.com.

"Nah, setelah ditampilkan oleh begitu banyak media di banyak negara, saya memutuskan untuk benar-benar melelang keperawanan saya," katanya kepada The Huffington Post lewat e-mail melalui penerjemah.

Penawaran tersebut akan berakhir 12 Desember mendatang. Migliorini mengatakan, tawaran minimum baginya untuk naik ranjang adalah 100.000 dollar (atau sekitar Rp 1,2 miliar). Dia mengatakan kepada situs web Brasil, PurePeople.com.br, bahwa dia berharap bisa mendapatkan 1,5 juta dollar (atau Rp 17,5 miliar).

Lelang keperawanan Migliorini sebelumnya merupakan bagian dari sebuah rencana pembuatan film dokumenter berjudul Virgins Wanted yang dibuat pembuat film Australia, Justin Sisely.

Lelang tersebut telah membuat Migliorini jadi selebriti dan gadis sampul majalah Playboy di negara asalnya. Namun, hal itu juga menimbulkan kontroversi dan skeptisisme.

Pada November 2012, setelah lelang itu, Jaksa Agung Brasil, Joao Pedro de Saboia Bandeira de Mello Filho, mengancam Sisely dengan tuduhan perdagangan seks jika kesepakatan antara Migliorini dan Natsu, pria Jepang pemenang lelang, berlangsung.

Para ahli medis seperti Dr Elizabeth Lyster, seorang ginekolog bersertifikat di Foster City, California, tidak percaya dengan tes keperawanan. Pasalnya, teknik untuk mengetahui keperawanan dengan melihat selaput dara tidak sepenuhnya akurat. Selaput dara, kata dokter itu, bisa robek akibat kegiatan seperti berlari atau memasukkan tampon. "Hal itu menyebabkan banyak masalah di kalangan agama-agama," kata Lyster kepada The Huffington Post.

Migliorini tidak setuju dengan dokter itu dan mengatakan dirinya siap melakukan apa pun guna membuktikan dia benar-benar perawan. "Saya bersedia menyediakan diri untuk setiap tes yang diperlukan," katanya. "Saat saya mengatakan saya perawan, itu karena tidak ada seorang pun di dunia yang dapat membuktikan sebaliknya. Saya tidak pernah melakukan hubungan seksual jenis apa pun dengan siapa pun, tidak lewat vagina, anal, dan oral."

Gadis itu mengatakan, dia menarik diri dari lelang yang pertama setelah dia diperkenalkan kepada pemenang lelang, yaitu "Natsu". Dia berpikir orang itu tidak cocok dengan deskripsi yang diberikan kepadanya sebelumnya dan dia jadi curiga. Migliorini juga mengatakan, dirinya yakin Sisely berusaha menipu dirinya dan sejumlah orang lain dengan dokumenternya itu.

"Dia ingin memalsukan kata-kata dan frasa, situasi, dan bahkan perasaan yang tidak ada," katanya. "Untuk sesaat, saya setuju tetapi kemudian saya tidak setuju. Bagi saya, sebuah film dokumenter yang sesungguhnya harus sesuatu yang spontan."

Dia juga mengklaim, Sisely masih berutang kepadanya sebesar 20 persen dari uang yang didapatkan pria Australia itu dari pembuatan film dokumenter tersebut.

Sisely membantah semua tuduhan Migliorini dan mengatakan bahwa gadis itu melanggar kontrak mereka setidaknya pada dua kesempatan. "Selain itu, ia tidak muncul pada hari-hari shooting pada beberapa kesempatan," katanya kepada HuffPost awal tahun ini.

Migliorini mengatakan, dirinya siap menerima komentar miring dan tidak ada soal dengan hal itu. Dia telah belajar dari pengalaman pada proses lelang yang pertama. "Saya tahu bahwa ini bukan keputusan yang konvensional, tetapi itulah keputusan saya," katanya. "Saya satu-satunya pemilik tubuh saya sendiri. Saya sudah cukup umur secara hukum dan punya hak. Saya terima semua kritik apakah itu positif atau negatif, karena berbicara merupakan hak semua orang dan itu gratis."

Dia juga tidak mempersoalkan perempuan lain yang mengikuti langkahnya, seperti "Shatuniha", gadis 18 tahun asal Siberia yang baru saja menjual keperawanannya seharga 27.000 dollar. "Tentu saja saya tidak peduli," katanya. "Matahari terbit untuk kita semua."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com