AHMEDABAD, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswi melakukan aksi protes di depan asrama mereka. Mereka protes karena adanya pengecekan menstruasi dengan cara ditelanjangi.
Mereka dilucuti saat ditemukan bekas pembalut di halaman luar Institut Perempuan Sahjanand, di mana mereka tidak diperkenankan berada di asrama saat alami haid.
"Tidak ada ungkapan yang mampu mendeskripsikan betapa telah dipermalukannya kami," ujar salah satu mahasiswi yang melakukan protes di luar asrama di Bhuj, sebuah wilayah di barat Gujarat, India.
Baca juga: Anak-anak Korban Eksploitasi Seksual di Penjaringan Diberi Pil Agar Tak Menstruasi
Pemikiran sosial yang tabu masih mengakar di India terkait proses menstruasi. Di dalam beberapa wilayah pedesaan, perempuan yang sedang mengalami menstruasi diharuskan tidur terpisah dari rumah. Mereka bahkan dilarang untuk masuk ke beberapa kuil.
Pihak otoritas kampus membariskan 68 mahasiswi di dalam ruang mandi dan meminta mereka supaya ditelanjangi satu per satu.
Akademi kampus tersebut dipimpin oleh seorang konservatif Hindu sekte Swaminarayan. Sekte ini memimpin kuil-kuil mewah di seluruh dunia termasuk di London.
Salah satu aturan yang diterapkan adalah pemisahan mahasiswi yang sedang mengalami haid dengan asrama mereka sampai periode bulanan mereka selesai.
Mahasiswi yang sedang menstruasi diharuskan tinggal di sebuah rubanah terisolasi, serta dijauhkan dari dapur dan tempat ibadah, dilansir AFP Jumat (14/2/2020).
Mereka juga harus duduk di kursi belakang saat pelajaran berlangsung. Pihak kampus mengatakan bahwa menyiapkan penyelidikan dan pengindikasian tindakan bisa dilakukan kepada staf.
Pengawas perguruan tinggi Pravin Pindoria mengatakan bahwa mahasiswi-mahasiswi tersebut telah diberitahu sebelumnya tentang peraturan asrama sebelum mereka masuk.
"Saya sudah mengadakan pertemuan komite administratif yang akan mengambil tindakan terhadap orang-orang yang bertanggung jawab (terhadap kasus tersebut)," katanya.
Baca juga: Ibu dan 2 Anaknya Tewas Setelah Diasingkan karena Alami Menstruasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.