Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: Pelaku Pengeboman Beirut Masih Terkait dengan Iran

Kompas.com - 20/11/2013, 15:42 WIB
BEIRUT, KOMPAS.com - Seorang pakar kontra-terorisme Timur Tengah mengatakan Brigade Abdallah Azzam yang mengklaim mendalangi ledakan bom ganda di dekat Kedubes Iran, masih terkait dengan negeri itu.

Mustafa Alani, penasihat dan direktur program studi keamanan dan terorisme di Pusat Riset Teluk mengatakan Brigade Abdallah Azzam dibentuk dinas intelijen Iran pada 2003. "Di Lebanon, cabang organisasi ini dikenal dengan nama Batalion Ziad al-Jarrah," kata Alani.

Brigade Abdullah Azzam juga diketahui mengendalikan organisasi lain bernama Batalion Yusuf al-Uyayree. Kelompok ini diyakini mendalangi serangan terhadap kapal tanker Jepang pada 2010 di Selat Hormuz.

"Brigade Abdallah Azzam awalnya dibentuk oleh Saleh al-Qaraawi pada 2009 sebagai cabang dari Al-Qaeda Irak. Lalu, kelompok ini melebur dengan Batalion Ziad al-Jarrah yang sudah lebih dulu ada," ujar Alani.

Qaraawi adalah warga negara Arab Saudi yang menduduki peringkat 43 dari 85 buronan teroris paling dicari aparat Saudi. Daftar itu diterbitkan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi pada 2009.

Qaraawi kemudian berpindah-pindah antara Iran, Afganistan, dan Waziristan di Pakistan. Dia pernah ditangkap pada 2009 setelah kembali ke Arab Saudi dari Pakistan di mana dia dikabarkan terluka akibat serangan drone AS.

Setelah penangkapan Qaraawi, Majid bin Muhammad al-Majid mengambil alih kendali Brigade Abdullah Azzam, yang juga warga Saudi. Dalam daftar teroris paling dicari aparat Saudi, Majid menduduki peringkat ke-70.

Sebelumnya, Majid pernah bergabung dengan Osbat al-Ansar, sebuah kelompok teroris yang beroperasi di Lebanon.

Nama Brigada Abdullah Azzam dikaitkan dengan beberapa aksi teror, seperti serangan terhadap dua kapal perang AS di pelabuhan Aqaba, Jordania pada 2005.

Pada 2011, di tengah gejolak perubahan politik di Timur Tengah, Brigade Abdullah Azzam mengeluarkan pernyataan yang mendesak rakyat Saudi untuk bangkit melawan kerajaan dan mengancam akan menyerang Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com