Bundaran Rabiah Adawiyah yang sebelumnya ditutup sejak pembubaran paksa berdarah terhadap pendukung presiden terguling Mesir Muhammad Mursi kini dibuka kembali untuk lalu lintas umum. Aktivitas pun menggeliat di ruas tersebut, seperti dilaporkan wartawan Antara di Kairo, Jumat (15/11/2013) pagi.
Meski demikian, pro dan kontra di Mesir belum usai. "Pencabutan keadaan darurat ini penting untuk menggerakkan kembali roda ekonomi," kata pemilik kios di kawasan Attaba, pusat kota Kairo, Mohsen Reyad.
Sebaliknya, Ahmed Serageddin yang mengaku sebagai pendukung kudeta mengkhawatirkan pencabutan keadaan darurat itu. Dia khawatir pendukung Mursi akan kembali menggelar unjuk rasa besar-besaran.
Kalangan internasional, terutama Amerika Serikat, telah berulang kali mendesak Mesir untuk mencabut keadaan darurat yang ditetapkan Presiden sementara Mesir Adly Mansour tersebut. Namun, pengadilan pada Selasa (12/11/2013) menolak permohonan perpanjangan status darurat dan memerintahkan pencabutan status itu.
Pasukan keamanan terlihat berjaga di berbagai lokasi di Kairo setelah pencabutan status darurat. "Keamanan harus terus diperketat untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat," kata Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim yang membawahi kepolisian Mesir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.