Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Negara Arab Terburuk untuk Perempuan

Kompas.com - 12/11/2013, 15:52 WIB
Mesir kini menjadi negara terburuk untuk hak-hak perempuan di dunia Arab. Demikian menurut sebuah jajak pendapat yang melibatkan pakar-pakar kesetaraan jender.

Studi itu menemukan bahwa pelecehan seksual, tingginya tingkat praktik sunat pada perempuan dan pertumbuhan kelompok-kelompok Islam konservatif berkontribusi pada rendahnya ranking Mesir.

Kepulauan Comoro memuncaki tangga survei yang dilakukan oleh Thomson Reuters Foundation itu.

Jajak pendapat itu melibatkan 330 pakar kesetaraan jender di 21 negara Liga Arab dan Suriah.

Ini adalah studi ketiga yayasan itu yang berkonsentrasi pada hak-hak perempuan sejak revolusi Arab di tahun 2011.

Pelecehan harian

Irak menempati posisi kedua terburuk setelah Mesir, disusul Arab Saudi, Suriah, dan Yaman. Kepulauan Comoro, di mana perempuan menempati 20 persen posisi kementerian, diikuti oleh Oman, Kuwait, Jordania, dan Qatar.

Jajak pendapat itu meminta pakar untuk menilai faktor-faktor seperti kekerasan terhadap perempuan, hak-hak reproduksi, perlakukan terhadap perempuan di keluarga, dan peran perempuan di politik serta ekonomi.

Hukum diskriminasi dan naiknya angka perdagangan manusia berkontribusi terhadap posisi Mesir di dasar ranking 22 negara Arab, kata survei tersebut.

"Ada desa-desa di luar Kairo dan di tempat lain dengan aktivitas ekonomi utama perdagangan perempuan dan kawin paksa," kata Zahra Radwan dari LSM Global Fund for Women yang berbasis di AS.

Namun, pelecehan seksual disebut sebagai faktor utama. Sebuah laporan PBB pada April mengatakan 99,3 persen perempuan dan anak perempuan di Mesir menjadi korban pelecehan seksual.

"Penerimaan sosial akan pelecehan seksual harian berdampak pada semua perempuan di Mesir, terlepas dari usia, profesi, atau latar belakang sosial ekonomi, status pernikahan, pakaian, atau perlakuan," kata Noora Flinkman dari kelompok kampanye Mesir HarrassMap.

Sementara itu, survei juga mengatakan Irak kini menjadi lebih berbahaya bagi perempuan dibandingkan dengan masa kekuasaan Saddam Hussein.

Arab Saudi juga dinilai buruk dalam melibatkan partisipasi perempuan di politik, diskriminasi tempat kerja, kebebasan bergerak, dan hak-hak properti. Tetapi negara konservatif itu mendapat nilai lebih baik dibandingkan dengan negara-negara Arab lainnya menyangkut akses pendidikan dan kesehatan, hak reproduksi, atau kekerasan jender.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com